Azka, si penggemar steak kecil kami, sudah kami ajak untuk mencoba berbagai tempat steak, mulai dari steak yang terbuat dari daging kornet, Waroeng Steak hingga Steak 21.
Namun, setelah mencicipi steak di Abuba, ia langsung menyatakan bahwa Abuba-lah juaranya!
Yang awalnya sulit sekali memperkenalkan makanan berbahan daging ini, saat ini malah menjadi makanan favoritnya saat ini.
Selain ramen dan segala macam mie tentunya. 😀
Mencoba memperluas pilihan makanan untuk si kecil ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Ia sangat menyukai rasa yang familiar, seperti ayam goreng atau telur goreng. Meskipun begitu, ada satu jenis ikan yang berhasil mencuri hatinya, yaitu ikan gurame. Menurutnya, daging ikan gurame memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih.
Beruntungnya ia masih mau makan sayur, walau tetap memilih yang ia sukai Yah walau terbatas juga pada sayur bayam, sayur kangkung, sayur sawi dan sayur asem,. 😀
Untuk mengenalkan steak pun kami harus membujuknya berkali-kali sampai ia mau mencoba steak yang terbuat dari daging isian hamburger. Enak katanya.
Dan untuk memperkaya rasa, kami ajak ia berpetualang menyambangi berbagai tempat makan steak, sampai akhirnya kami berkesempatan mencoba steak di restoran Abuba Steak. Terbukti ia suka dengan steak di Abuba Steak ini. Harga memang tidak bisa bohong. Satu yang tidak ia suka adalah cara penyajiannya yang tidak menggunakan hot plate. 😀
Abuba Steak Cinere
Usai shalat Magrib, kami langsung tancap gas menuju restoran Abuba Steak terdekat di Cinere, Depok. Lokasinya strategis, dekat dengan Cinere Mall. Saat tiba, restoran lumayan ramai. Untungnya, kami masih kebagian tempat di lantai 2.
Kami sempat khawatir tidak kebagian tempat karena saat itu masih jam buka puasa bulan Ramadan 1442 H. Karena biasanya restoran atau tempat makan akan penuh sesak saat berbuka
Menu dan Harga Steak di Abuba Steak
Seperti sudah kami ketahui, harga steak di restoran ini memang tidak seperti tempat makan steak yang biasa kami sambangi bersama Azka. Sepertinya setara dengan harga di Steak 21.
Kami pun tidak kaget ketika melihat harga yang tertera di e-menu restoran ini. Memang sudah niat kami untuk mengenalkan steak yang terkenal enak di restoran ini.
Harga steak tenderloin lokalnya saja sudah hampir seratus ribu. Kalau di kedai lokal bisa dapat 3 atau empat porsi steak. 😀
Selain steak lokal, Abuba Steak juga menyediakan daging steak New Zealand, United States dan Wagyu. Dan tersedia pula chicken steak, fish steak dan steak vegan.
Eh, steak vegan?
Iya, steak untuk vegetarian. Hasil kerjasama Abuba Steak dan produsen makanan olahan Green Rebel. Tentu saja bahan bakunya bukan daging yah, melainkan campuran jamur, kacang kedelai dan bahan lainnya yang diolah sedemikian rupa hingga memiliki rasa dan tekstur mirip daging sapi.
Untuk pilihan sausnya kita dapat memilih saus barbecue, black pepper, mushroom, tartar dan original brown sause vegan.
Selain hidangan steak yang menjadi andalan, restoran ABUBA Steak juga menyajikan beragam pilihan pasta, aneka hidangan pembuka yang menggugah selera, serta aneka lauk pendamping dan penutup yang lezat. Pilihan minumannya pun sangat beragam.
Steak Tenderloin
Dari berbagai jenis daging steak, steak kesukaan si kecil adalah steak tenderloin, jadi steak inilah yang ia pesan. padahal sudah ditawarkan untuk mencoba daging lainnya.
Kenapa tenderloin?
Menurut Azka, karena dagingnya terasa lebih empuk bila dibandingkan dengan sirloin. Selain itu tidak kenyal atawa alot seperti daging sirloin. Jadi gampang untuk menguyah dan menelannya. 😀
Ada aja si kecil. 😀
Saya memilih salmon steak sebagai hidangan utama, sedangkan ibunya Azka yang menyukai daging steak yang lebih juicy, pun memilih sirloin steak.
Sebagai pelengkap hidangan utama, selain pilihan sayuran, kami juga dapat memilih antara kentang tumbuk (mashed potato) atau kentang goreng (fried fries).
Si kecil sangat menikmati setiap potongan daging yang ia santap. Uenak katanya. 😀
Kami sangat menikmati kelezatan steak di Abuba Steak ini. Setiap gigitannya benar-benar memuaskan. Seperti biasa, kami juga saling berbagi dan saling mencicipi berbagai menu yang kami pesan, sehingga pengalaman makan bersama menjadi lebih seru.
Kecuali si kecil yang tidak mau mencicipi fish steak yang saya pesan.
Menurut si kecil cita rasa steak di restoran ini jauh lebih menggugah selera dibandingkan dengan restoran steak lainnya yang pernah kami kunjungi. Sayangnya, porsi makanannya terlalu besar sehingga ia tidak dapat menghabiskan seluruh sayuran yang disajikan.
Ia pun ingin kembali ke Abuba Steak. 😀
Nanti yah mas, jangan setiap bulan ke sini.
Jadi kepengin makan di ABUBA lagi
Sedaaapnya