Mengenal Lebih Dekat Akses Vaskular Dialisis

Seorang pria sedang menjalani proses hemodialisa/cuci darah. Di tangannya ada akses vaskular cimino yang mengalirkan darah ke mesin dialisis untuk dibuang racun-racunnya lalu dimasukkan lagi ke dalam tubuh.
Cuci darah dengan akses cimino

Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam blog ini bersifat umum dan hanya untuk tujuan informasi. Informasi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional, diagnosis, atau pengobatan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda sebelum membuat perubahan pada perawatan kesehatan atau diet Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Penulis blog ini bukanlah profesional kesehatan dan tidak bertanggung jawab atas penggunaan informasi ini.

Dua kali seminggu. Bukan hanya angka, tapi sebuah ritme baru dalam hidupku. Hemodialisis, kata itu mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi bagiku, ia adalah sahabat yang setia menemani di penghujung perjalanan ginjal ini.

Bayangkan, setiap kali jarum itu menusuk, bukan hanya darah yang mengalir, tapi juga kenangan, harapan, dan mungkin sedikit ketakutan. Di ruangan itu, waktu seolah berhenti. Lima jam. Lima jam yang terasa seperti sekejap, namun juga seperti keabadian.

Mari saya bagikan pengalaman pribadi saya, mulai dari proses hemodialisis, jenis akses vaskular, hingga tips yang mungkin bermanfaat bagi Anda.

Proses Hemodialisis

Diabetes. Sebuah kata yang terdengar manis, namun menyimpan pahit yang tak terperi. Ia merenggut ginjalku, organ mungil yang selama ini setia menyaring racun, menjaga keseimbangan. Seperti seorang sahabat yang tiba-tiba berhenti berbisik, ia tak lagi mampu menjalankan tugasnya.

Ginjal. Bukan sekadar alat penyaring limbah dan racun dari darah, menghasilkan urine untuk membuangnya, serta mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Ia adalah penjaga keseimbangan, sang pengatur tekanan darah, memproduksi hormon penting seperti eritropoietin yang merangsang produksi sel darah merah, renin yang mengatur tekanan darah, dan bentuk aktif vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang.

Ia adalah simfoni kehidupan yang tak pernah lelah berdendang.

Proses hemodialisis ini menjadi terapi pengganti fungsi ginjalku yang telah mengalami kerusakan akibat komplikasi diabetes melitus yang tidak terkontrol.

Cuci darah, begitu orang-orang menyebutnya. Tapi, bukan mencuci yang sebenarnya. Lebih tepatnya, sebuah penyaringan. Darahku dialirkan melalui mesin, sebuah kotak ajaib bernama mesin dialisis yang menggantikan tugas ginjal. Ia membersihkan racun, membuang kelebihan cairan, lalu mengembalikannya ke tubuhku.

Jarum-jarum itu menusuk, bukan hanya kulit, tapi juga kesabaran. Empat, lima jam. Waktu seolah membeku, hanya ada suara mesin dan aliran darah. Dua kali seminggu, atau mungkin lebih, tergantung pada bisikan tubuh yang kian melemah.

Lima jam. Apa yang kulakukan?

Tidur. Ya, tidur. Bukan tidur biasa, tapi sebuah pelarian dari lelah yang tak terkatakan. Tubuh ini seperti baterai yang terus dipompa, dipaksa bekerja di luar batas kemampuannya.

Usai hemodialisis, kelelahan itu datang, seperti ombak besar yang menghantam pantai. Bukan lelah biasa, bukan lelah setelah seharian bekerja. Ini adalah lelah yang merenggut seluruh energi, menyisakan kekosongan yang dalam.

Baca Juga :
Jangan Remehkan Jahe! Ini Dia Sembilan Manfaatnya untuk Kesehatan

Akses Vaskular: CDL dan Cimino:

Akses vaskular. Sebuah jembatan kecil, namun kokoh, yang menghubungkan dunia luar dengan aliran darahku. Ada yang memilih fistula, ada yang graft, dan ada pula yang dengan tabah menjalani pemasangan kateter. Setiap pilihan adalah cerita, setiap bekas luka adalah saksi bisu perjuangan.

Akses vaskular adalah jalan atau jalur yang dibuat pada pembuluh darah untuk menghubungkan tubuh pasien dengan mesin dialisis. Jalur ini sangat penting karena berfungsi sebagai pintu masuk dan keluarnya darah selama proses cuci darah (hemodialisis).

Melalui akses vaskular ini, darah kotor yang mengandung zat-zat sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh dan diganti dengan darah yang bersih.

Akses vaskular adalah ‘jalan tol’ bagi darah untuk keluar dan masuk tubuh selama hemodialisis.

Apa itu CDL?

Proses Cudi Darah
Proses Cuci Darah Pakai CDL

Untuk mengakses darah melalui pembuluh darah besar, saya pun menjalani operasi untuk pemasangan chateter double lumen (CDL) pada pembuluh darah di leher (vena jugularis interna). Di pundak sebelah kanan dekat dengan leher lebih tepatnya.

Namun ada juga teman cuci darah saya yang pemasangan CDL nya ada di pangkal paha (vena femoralis).

Operasi CDL ini dilakukan pada hari kedua saya di rawat di ruang HCU (High Care Unit) Rumah Sakit Fatmawati. Operasi yang dilakukan dengan anestesi lokal ini berlangsung cepat. Sehari setelah pemasangan, CDL sudah berfungsi optimal untuk mendukung terapi hemodialisa selama masa perawatan di HCU

CDL berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya darah dari tubuh pasien selama proses hemodialisis. Darah kotor yang mengandung zat-zat sisa metabolisme akan dialirkan keluar melalui satu lumen CDL, kemudian dibersihkan oleh mesin dialisator, dan darah bersih akan dikembalikan ke tubuh melalui lumen yang lain.

Mengenal Lebih Dekat Akses Vaskular Dialisis 1

CDL dirancang dengan dua lumen sehingga mempermudah proses pemasangan jarum dialisis. Tiap jarum akan terhubung ke lumen yang berbeda, sehingga proses persiapan hemodialisis menjadi lebih efisien. Saluran/selang yang bertanda merah digunakan untuk membawa darah keluar dari tubuh menuju mesin dialisis, sedangkan yang bertanda biru digunakan untuk mengembalikan darah yang sudah bersih ke tubuh.

Proses persiapan dan pembersihan setelah dialisis jadi lebih cepat dan enggak sakit. Karena tidak ada pembuluh darah yang ditusuk, berbeda bila menggunakan cimino.

Walau agak repot bagi pasien dalam merawatnya. CDL tidak boleh kena air, karena akan menimbulkan infeksi pada lubang operasi. Karena CDL saya dipasang dileher kanan, ketika tidur saya tidak diperkenankan untuk miring ke kanan, agar CDLnya tidak tertekan dan rusak. Huft…

Tips Merawat CDL

Berikut adalah beberapa tips merawat CDL:

1. Menjaga Kebersihan Area Pemasangan:

  • Balutan Kering:
    • Jaga balutan di area pemasangan CDL selalu kering. Hindari membasahi balutan saat mandi atau beraktivitas.
    • Jika balutan basah atau kotor, segera ganti dengan balutan yang baru dan steril.
  • Cuci Tangan:
    • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer sebelum menyentuh area pemasangan CDL.
    • Hindari menyentuh area pemasangan CDL dengan tangan yang kotor.
  • Pakaian Bersih:
    • Gunakan pakaian dan handuk yang bersih.
    • Hati-hati saat mengganti pakaian, jangan sampai kateter tertarik dan lepas.

2. Mencegah Infeksi:

  • Tanda Infeksi:
    • Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, atau keluarnya cairan dari area pemasangan CDL.
    • Jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi, segera hubungi dokter atau perawat.
  • Hindari Air:
    • Hindari berenang atau berendam di air, karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Perawatan Rutin:
    • Ikuti instruksi dokter atau perawat mengenai perawatan rutin CDL, termasuk penggantian balutan dan pembersihan area pemasangan.

3. Mencegah Komplikasi Lainnya:

  • Posisi Tidur:
    • Hindari tidur miring ke sisi pemasangan CDL untuk mencegah tekanan pada kateter. Ini yang agak repot, karena kita tidak tahu ketika berubah posisi ketika tidur.
  • Aktivitas Fisik:
    • Hindari aktivitas fisik yang berat yang dapat menyebabkan kateter tertarik atau bergeser.
  • Perdarahan:
    • Jika ada darah merembes dari kateter, segera ke IGD untuk penanganan lebih lanjut.
  • Perawatan dari Tenaga Medis:
    • Penggantian balutan luka tidak perlu diganti setiap hari, tapi harus diganti setiap sesi dialysis.
    • Jika balutan kotor/basah, segera pergi ke RS terdekat untuk mengganti balutan.

4. Konsultasi dengan Dokter:

  • Pemeriksaan Rutin:
    • Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter atau perawat untuk memantau kondisi CDL.
  • Pertanyaan dan Kekhawatiran:
    • Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau perawat jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai perawatan CDL.

Namun CDL ini hanya berlaku sementara. Paling lama tiga bulan saja Dokter spesialis ginjal yang merawatku sudah menginstruksikan untuk menjalani operasi cimino.

Huft… apa lagi itu.

Apa lagi itu Cimino?

Operasi Cimino adalah prosedur bedah untuk membuat akses vaskular arteriovenous (AV) fistula. AV fistula adalah jenis akses yang paling tahan lama dan memiliki risiko komplikasi paling rendah untuk dialisis.

Operasi Cimino adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menghubungkan pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. Ini biasanya dilakukan pada lengan, tepatnya antara pergelangan tangan dan siku atau di lengan atas.

Tujuan utama operasi Cimino adalah untuk membuat akses pembuluh darah yang lebih mudah dan digunakan untuk prosedur cuci darah (hemodialisis). Cimino lebih tahan lama bila dibandingkan dengan CDL.

Dua bulan setelah menjalani perawatan untuk mengatasi penumpukan cairan di tubuh pada bulan Maret 2023, saya akhirnya dapat menjalani operasi Cimino di RS Fatmawati pada bulan Mei. Sebelum operasi, saya harus melalui proses antrian yang cukup panjang di poliklinik bedah vaskular.

Mengenal Lebih Dekat Akses Vaskular Dialisis 2
Cuci Darah Pakai Cimino

Ada yang berbulan-bulan juga loh antrinya, entah kenapa.

Setelah dilakukan pemeriksaan besarnya pembuluh darah di bagian tangan mana yang bisa dioperasi, saya pun menjalani operasi cimino di lengan kiri. .Operasi juga dilakukan dengan anestesi lokal dan berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Berbeda dengan CDL yang bisa langsung dipakai, Cimino perlu waktu untuk berfungsi. Sayangnya, tidak semua operasi Cimino berhasil. Kalau tidak ada denyutan di tempat operasi, pasien harus operasi lagi di bagian tubuh yang lain

Denyutan Cimino berbeda dengan denyut nadi biasa. Denyut nadi konvensional terasa seperti ketukan lembut yang perlu dicari dan diraba dengan cermat. Sebaliknya, denyutan Cimino terasa lebih kuat, berdesir, dan mudah dirasakan di bawah kulit. Ini adalah indikasi aliran darah yang cepat dan lancar melalui fistula.

Teman cuci darah di Klinik Sahabat Keluarga ada yang harus berkali-kali operasi cimino, berpindah dari lengan kiri, lengan kanan, sampai ke bagian kakinya.

Enggak enaknya akses vaskular pakai cimino ini adalah, setiap kali cuci darah, pembuluh darah di lengan harus ditusuk dua jarum. Satu di akses cimino untuk darah yang keluar dari tubuh dan yang satu lagi di pembuluh darah vena untuk tempat masuk darahnya.

Sakit ditusuk terus, hehehe.

Mana jarumnya besar-besar.

Tips Menjaga Cimino

Berikut adalah beberapa tips merawat Cimino:

1. Perawatan Harian:

  • Periksa Denyutan:
    • Periksa denyutan Cimino setiap hari. Denyutan yang kuat menandakan aliran darah yang baik.
    • Jika denyutan melemah atau hilang, segera hubungi dokter.
  • Jaga Kebersihan:
    • Cuci lengan dengan Cimino menggunakan sabun dan air hangat setiap hari.
    • Hindari menggaruk atau menggosok area Cimino.
  • Hindari Tekanan:
    • Jangan mengenakan pakaian atau perhiasan yang ketat di lengan dengan Cimino.
    • Hindari tidur di lengan dengan Cimino.
    • Jangan mengangkat benda berat dengan lengan dengan Cimino.
    • Jangan mengukur tekanan darah atau mengambil darah dari lengan dengan Cimino.

2. Pencegahan Infeksi:

  • Kebersihan Tusukan:
    • Pastikan area tusukan Cimino bersih dan steril sebelum dan sesudah hemodialisis.
    • Ikuti instruksi perawat mengenai perawatan area tusukan.
  • Tanda Infeksi:
    • Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, atau keluarnya cairan dari area Cimino.
    • Jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi, segera hubungi dokter.

3. Latihan Cimino:

  • Latihan Genggam:
    • Lakukan latihan menggenggam bola karet secara teratur untuk memperkuat pembuluh darah Cimino.
    • Konsultasikan dengan dokter atau perawat mengenai jenis dan frekuensi latihan yang tepat.

4. Pemeriksaan Rutin:

  • Pemeriksaan Doppler:
    • Lakukan pemeriksaan Doppler secara rutin untuk memantau aliran darah Cimino.
    • Ikuti jadwal pemeriksaan yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Konsultasi Dokter:
    • Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter atau perawat untuk memantau kondisi Cimino.
    • Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau perawat jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai perawatan Cimino.

Tapi, hidup terus berjalan, bukan?

Di sela-sela cuci darah, saya belajar tentang kekuatan yang tersembunyi di balik kerapuhan, tentang harapan yang tak pernah padam. Seperti senja yang selalu datang setelah gelap, selalu ada pagi yang menyambut setelah malam.

Tinggalkan Balasan

*