Hari masih gelap ketika rombongan keluarga besar kami berangkat menuju Taman Safari Indonesia (TSI) yang berlokasi di Cisarua, Bogor.
Rencananya ingin mengajak krucil dan eyangnya Azka untuk melihat Panda, dan menikmati alam pegunungan.
Alhamdulillah perjalanan kami tidak menemui kendala berarti.
Karena masih gelap, perjalanan naik ke Taman Safari Cisarua sangat lancar. Dan juga belum terkena aturan buka tutup jalur ke arah Puncak. Salah satu alasan kenapa kami berangkat setelah shalat subuh.
Walau akhirnya kami harus menunggu agak lama di depan kantor pengelola Taman Safari Indonesia hingga pintu masuk ke dalam Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor ini dibuka.
Untung saja ketiga krucil tidak dilanda kebosanan ketika harus menunggu untuk memulai Safari Journey. Mereka sudah tidak sabar ingin memberi makan binatang di dalam dengan wortel yang sudah kami beli sebelumnya.
Harga Tiket Masuk Taman Safari Cisarua
Taman Safari Indonesia yang berada di Cisarua, Bogor ini buka setiap hari, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB untuk hari Sabtu dan Minggu.
Dan pukul 08.30 – 17.00 WIB untuk hari Senin – Jum’at. Berikut ini harga tiket masuk ke Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor.
Jenis Tiket | Anak (Di Bawah 5 Tahun) | Dewasa |
Wisatawan Domestik (Senin – Jum’at) | Rp. 170.000 | Rp. 195.000 |
Wisatawan Domestik (Sabtu – Minggu} | Rp. 210.000 | Rp. 230.000 |
Wisatawan international | Rp. 350.000 | Rp. 400.000 |
Harga tiket ini sudah termasuk tiket terusan untuk menikmati 24 wahana permainan dan 9 pertunjukan edukasi.
Tiketnya sendiri berupa gelang kertas. Walau kertas ternyata tahan air lho. Sekali direkatkan, sulit sekali untuk dibuka.
Tiket ini dapat digunakan berkali-kali untuk safari journey. Kami pun sempat dua kali menikmati safari journey.
Tetapi untuk wahana permainan, hanya bisa digunakan satu kali untuk setiap permainannya.
Ketentuannya mirip dengan tiket terusan di Taman Legenda Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah.
Untuk mobil yang masuk ke area safari journey akan dikenakan biaya sekali parkir sebesar Rp. 15.000.
Dan ada yang sedikit misuh-misuh ketika mendengar harga tiket masuknya. Eyang Utinya Azka. Mahal, sayang uangnya kata beliau, hihihi.
Uang eyang gak laku yah di sini, walau beliau selalu ngotot untuk ikut urunan membayar segala sesuatunya. Dan beliau sempat merajuk karena uangnya tidak terpakai sekali lagi ketika kami makan siang. 🙂
I love you mom.
Safari Journey
Setelah menunggu lumayan lama akhirnya kami dapat mengikuti safari journey. Untuk hari pertama kami sepakat menggunakan bis. Biar para krucil bisa kumpul bareng dan ramai.
Bis?
Yups, pihak Taman Safari Indonesia, Bogor menyediakan bus gratis untuk melakukan safari journey. Jadi buat pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor atau angkutan umum masih bisa menikmati safari journey.
Safari journey merupakan daya tarik utama dari Taman Safari Indonesia, baik yang ada di Bogor, Prigen ataupun di Bali.
Anak-anak senang sekali melihat hewan-hewan yang ada di Taman Safari Bogor dari dekat. Tidak seperti di Kebun Binatang Ragunan yang hewan-hewannya ada di kandang, hewan-hewan di taman ini berkeliaran di jalan yang kami lewati.
Bahkan ada yang mendekati kendaraan yang lewat.
Pengunjung dapat berinteraksi dengan hewan selama tidak mengganggu, beberapa pengunjung terlihat memberi makan wortel atau sayuran meski sebenarnya dilarang di brosur.
Ada juga kawasan binatang buas seperti harimau, singa, jaguar dan chetah. Di kawasan ini pengunjung dilarang membuka jendela atau keluar dari kendaraan.
Pagi itu para singa dan harimau sedang asyik berjemur di bebatuan. Mungkin sedang mencari kehangatan matahari.
Kelebihan berkeliling Taman Safari Indonesia (TSI) menggunakan bis adalah kita bisa mendengarkan penjelasan dari tour guide mengenai binatang-binatang yang ada di taman ini.
Dan salah satu kekurangan bersafari journey dengan bis adalah, kita tidak dapat berlama-lama di satu tempat sesuai dengan keinginan kita. Kami juga tidak dapat memberi makan hewan-hewan ketika berkeliling menggunakan bis..
Karena jendela bus yang kami tumpangi tidak dapat dibuka. 🙂
Karena kurang puas, akhirnya para krucil minta diulang acara safari journey keesokan harinya. Walau naik mobil sendiri tetap saja tidak bisa memberi makan binatang. Karena wortel yang dibeli tertinggal di bus yang menuju Istana Panda sehari sebelumnya.
Wahana Permainan di Taman Safari Indonesia
Selesai safari journey bus berhenti di kawasan wahana permainan. Kami disambut aroma khas gajah tunggang yang ada dekat dengan halte bus.
Di kawasan ini banyak sekali wahana permainan yang dapat dinikmati.
Para krucil tentu saja hanya menikmati wahana yang memang diperuntukkan untuk anak-anak. Mandi bola, bom-bom car, speedway, kereta, skyrace, magic bike.
Yang dewasa bisa menikmati roller coaster, dan permainan lainnya. Sayangnya rumah hantunya sedang tidak beroperasi.
Di kawasan ini juga terdapat berbagai atraksi satwa seperti atraksi gajah, lumba-lumba, harimau, singa laut, burung pemangsa dan aneka binatang.
Setiap atraksi satwa memiliki waktu pertunjukannya sendiri. Yang sayangnya kami lewatkan semuanya karena anak-anak kecilnya lebih tertarik melihat Panda raksasa.
Istana Panda
Wahana Istana Panda ini terbilang baru, mulai beroperasi sejak tanggal 26 November 2017. Istana Panda dibuka dari pukul 10.00 – 16.00 setiap harinya.
Dari area wahana permainan kami harus naik bus untuk menuju halte Istana Panda. Harga tiketnya busnya sebesar Rp. 25.000 per orang.
Dari halte terakhir dekat air terjun, kami perlu berjalan kaki kurang lebih 100 meter untuk menuju halte bus Istana Panda.
Tapi bila kamu menggunakan mobil ketika ber safari journey, kamu dapat langsung parkir di dekat halte bus yang menuju Istana Panda.
Posisi Istana Panda ini ada di paling atas area Taman Safari Indonesia, sekitar 1800 meter di atas permukaan laut.
Hawa dingin mulai menyelusup ketika bis mulai menyusuri jalan yang berliku dan menanjak menuju Istana Panda.
Semakin tinggi hawanya semakin dingin.
Sesampainya di Istana Panda, pegunungan yang mengelilingi Istana Panda masih berselimutkan kabut tipis. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang
Ada bangunan bertingkat tiga bernuansa negeri tirai bambu. Memasuki lantai pertama ada pusat penjualan souvenir bernuansa Panda. Kami pun di arahkan menuju lantai 3.
Sebelum melihat Panda kami disuguhi film dokumentasi pendek mengenai dua Panda yang ada di Taman Safari Indonesia, Bogor ini.
Selesai menonton film, ada kandang kaca di dalam ruangan tempat Panda raksasa. Tapi kandang-kandang tersebut ternyata kosong.
Ternyata Pandanya sedang berada di kandang yang ada di luar gedung.
Selain Panda, di area ini ada binatang bernama Mishmi Takin, baru dengar yah? Sama dengan saya. 😀
Dan ada juga Red Panda, yang kata Azka sih mirip dengan Racoon. Ada juga Golden Pheasant.
Yang menarik bagi anak-anak kecil adalah atraksi unta dan keledai tunggang. Padahal ketika di bawah tadi, Azka entah tidak berani atau tidak mau naik gajah tunggang. Tapi di Istana Panda ini ia yang minta untuk naik unta tunggang.
Puas berkeliling dan berfoto di Istana Panda, kami pun kembali ke area bermain untuk bersantap siang. Dan harganya kami sembunyikan dari eyang uti. 😀
Selesai santap siang menjelang sore, kami pun menuju ke Taman Safari Lodge untuk istirahat sejenak. Bukan hanya eyang uti dan eyang kung yang mulai kelelahan, saya pun mulai kelelahan mengikuti Azka dan sepupunya yang berlarian kesana kemari.
Rencananya sih sore nanti akan kembali ke area bermain untuk melihat atraksi satwa. Tapi… semuanya kelelahan, jadilah kami semua tidur lebih awal.
Dan petualangan berlanjut di hari berikutnya…