Biasanya bila kami berkunjung ke Waroeng Steak and Shake, kami hanya memesan steak untukku dan istriku saja. Karena Azka belum suka dengan steak.
Namun kali ini berbeda, Karena Azka yang ingin mencoba makan steak.
Tapi ia maunya steak original, bukan steak yang digoreng dengan tepung atau steak crispy.
“Itu loh ayah, steak yang ada garis-garisnya di dagingnya.” katanya
Yang dimaksud Azka tentu saja bekas panggangan yang tercetak pada daging steak. 😀
Entah angin dari mana tiba-tiba Azka mau mencoba kuliner barat ini. Biasanya agak sulit untuk mengenalkan jenis makanan baru ke buah hati kami ini. Walau tahun ini mulai banyak jenis makanan yang mau dicoba olehnya.
Sebut saja pizza, martabak telur, sushi, ikan goreng/bakar, kerang, suki. Yang awalnya ia tidak suka sama sekali, Alhamdulillah sekarang sudah mulai suka. Syaratnya hanya satu, yaitu tidak pedas.
Yang sedikit agak aneh adalah ketika Azka diminta mencoba siomay asli atau pempek palembang yang rasa ikannya terasa sekali. Ia akan menolaknya, padahal ia suka beraneka jeni ikan. Untuk siomay ia lebih memilih siomay yang dijual keliling pakai sepeda, yang lebih banyak tepungnya dibanding rasa ikannya.
Mirip cilok gitu katanya.
Yang masih agak susah adalah mengenalkan beraneka ragam sayur. Masih terbatas pada sayur bayam, kangkung, sayur asem, tauge. 😀 Padahal ayahnya suka mencontohkan makan sayur, ataupun makanan dengan bahan utama sayur seperti gado-gado, salad, aneka tumisan.
Sebelum kami berkunjung ke Waroeng Steak and Shake ini, beberapa hari sebelumnya Azka sudah kami ajak mencoba steak di kios dekat rumah. Namun ternyata penampilan steaknya jauh dari ekspetasi Azka, tentang daging steak itu ada garis-garisnya. Daging steaknya lebih mirip daging isian hamburger yang dipanggang, itupun dagingnya halus sekali.
Walau begitu menurut Azka enak. 🙂
Lokasi Waroeng Steak
Untuk daerah sekitaran Depok sendiri ada dua lokasi Waroeng Steak and Shake. Lokasi pertama ada di Jl. Margonda Raya dekat dengan Margo City.
Sedangkan lokasi satunya lagi ada di Jl. M. Yasin, di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Kami pun memilih Wareong Steak yang lebih dekat dengan rumah kami, yaitu yang di Kelapa Dua, depok. Nah Waroeng Steak yang di Kelapa Dua ini menjadi satu dengan Bebek Goreng H. Slamet.
Kalau dari pinggir jalan, yang terlihat pertama kali adalah restoran Bebek Goreng H. Slamet. Letak Waroeng steakny ada di belakang restoran ini. Dua tempat makan ini sepertinya masih dalam satu naungan, Waroeng Group.
Selama pandemi Covid-19, di tempat ini juga diberlakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sebelum masuk ke area makan pengunjung diharuskan mencuci tangan dan dilanjutkan dengan pengecekan suhu oleh salah satu karyawan yang bertugas.
Untuk tempat duduk dalam satu meja juga dibatasi, kecuali pengunjung yang datang masih satu keluarga.
Menu Waroeng Steak and Shake
Biasanya kami berdua memesan Steak ala Waroeng, yaitu steak yang digoreng crispy dengan baluran tepung dan disajikan di atas hot plate. Steaknya juga dilengkapi dengan kentang dan sayuran.
Harga Crispy Steak di Waroeng Steak ini mulai dari Rp 20.000. Menariknya adalah adanya pilihan single dan double. Buat yang porsi makannya besar, bisa memesan yang double nih.
Tersedia dua pilihan sauce, brown sauce dan cheese sauce. Aku sih belum coba cheese saucenya.
Nah, Azka memilih untuk mencoba grill steak atau Steak Original kalau di Waroeng Steak and Shake. Berbeda dengan crispy steak, steak original ini dipanggang. Cara penyajiannya juga sama, di atas hot plate. Untuk harganya mulai dari Rp. 29.000.
Cukup murah kan?
Ada juga pilihan Steak Original dengan daging import yang harganya mulai dari Rp. 75.000. Selain steak daging sapi (tenderloin ataupun sirloin) tersedia juga steak ayam dan ikan, cordon bleu. dan calamary.
Untuk minuman tersedia berbagai macam minuman milkshake, float, dan minuman lainnya.
Azka sih memilih Chocolate Oreo. Seger kalau siang-siang katanya, ayahnya sih tetap setia dengan teh tawar hangat.
Rasanya?
Menurut Azka yang baru pertama kali makan steak di sini, rasanya ueenaak. Apalagi es Chocolate Oreonya. 🙂
Walau yang dimakan olehnya hanya daging steaknya saja. Kentang dan sayurnya disisihkan olehnya. Biasanya ia suka kentang goreng, namun kentang yang disajikan di sini tidak sama dengan kentang goreng yang biasa ia makan. Kentang goreng ala restoran hurger dan ayam goreng.
Sepertinya akan menjadi langganan Azka bila ia ingin makan steak. Selain rasanya yang enak, harganya juga masih bersahabat dengan kantong ayah dan ibunya. 🙂