Membesarkan anak aktif itu punya banyak keseruan loh, selain dapat untuk melatih kesabaran juga. 🙂
Memerlukan kesabaran tingkat tinggi tepatnya.
Memang usia 3 – 5 adalah masa di mana anak mulai bisa bereksplorasi sendiri, karena kemampuan motoriknya sudah lebih berkembang.
Anak Aktif versi kami
Berbeda dengan balita yang “kalem”, anak aktif itu seperti tidak ada habis tenaganya. Selalu saja ada yang di kerjakan oleh dirinya. Selalu saja ada yang di explore olehnya.
Belum lagi ketika ia susah sekali diatur, temperamental pula. Lengkap sudah latihan kesabaran untuk kami berdua.
Pun demikian dengan Azka. Anak pertama kami ini bisa di bilang aktif sekali. Selain aktif juga talkative alias banyak bicaranya alias ceriwis.
Mungkin dari skala 1 – 10, ia dapat skala 8.5 :D.
Hal apa saja sih yang akan ditemui bila kita memiliki anak yang aktif? Berikut ini beberapa diantaranya :
Rumah Yang Rapih?
Ibu mana sih yang tidak ingin melihat rumahnya rapih. Sampai sekarang sih, sulit sekali melihat rumah kecil kami bisa rapih. Mungkin bisa disebut suatu kemewahan tersendiri ketika melihat rumah dapat rapih.
Walau hanya sekejap saja.
Ketika selesai bermain suatu permainan dan bosan, Azka biasanya meninggalkan begitu saja mainannya. Terkadang untuk melangkah saja sulit.
Menginjak mainan?
Sudah biasa, kadang kalau mainan yang dari plastik bisa hancur. Kalau itu mainan favoritnya Azka sudah dapat dipastikan ia akan ngambek dan ngamuk.
Walau saat ini sedang kami ajarkan untuk selalu merapihkan mainannya setelah selesai bermain (masih butuh proses untuk hal ini). Tapi kalau mainan yang disayangnya sih biasanya langsung dirapihkan.
Apalagi Hotwheels dan mainan diecast lainnya, langsung dimasukkan ke lemari pajangannya.
Mainan lainnya? Biasanya orang tuanya yang merapihkannya, dan itu biasanya sih ayahnya.
Setelah itu, apa yang dilakukannya?
Yups, betul sekali Azka akan mulai permainan yang lainnya di sudut rumah yang lain. Keadaan akan bertambah parah ketika Azka ditinggal berdua dengan ayahnya.
Ayahnya akan selalu berkata, “Biarin aja, nanti juga mainan lagi. Ngeberesinnya nanti aja sekalian….”
Gubraaak…. 😀
Barang Sering Hilang
Ketika Azka masih berusia 1 – 2 tahun, ayahnya pernah kehilangan mouse wireless di rumah. Dugaan kami pasti dibuang oleh Azka.
Kenapa? Karena suatu hari kami pernah melihat ia membuang smartphone ayahnya ke dalam tempat sampah. 🙂 Untung saja masih ketauan.
Menginjak usia 2 tahun hingga sekarang, Azka sudah bisa menggapai tempat-tempat yang tinggi dengan bantuan kursi, kaleng kue, meja belajar kecilnya. Akibatnya sering sekali barang-barang yang berpindah tempat karena di jadikan “mainan” olehnya.
Tempat yang lumayan aman adalah lemari pakaian yang tinggi, karena memang tidak bisa dijangkau oleh Azka walau menggunakan kursi.
Sering Sekali Sport Jantung
Melihat gerak-geriknya terkadang membuat jantung berhenti. Bagaimana tidak, pernah kejadian sewaktu Azka baru dapat merangkak dan baru ditinggal sebentar ke kamar mandi, Azka menghilang.
Ternyata ia sudah ada di lantai 2 tempat kami biasa menjemur pakaian.
Apa itu saja?
Oh tidak, banyak tingkah lakunya yang selalu membuat khawatir ibunya. Sekarang, kami tidak bisa menyembunyikan alat-alat berbahaya semacam gunting, pisau, di tempat yang tinggi.
Yups. Tanpa ada yang mengajari, Azka sudah dapat menarik kursi dan menaikinya untuk menjangkau tempat-tempat yang tinggi. Terkadang malah ia menaiki galon air kosong, siapa yang tidak khawatir.
Jarang ke Mall
Mungkin kita sering melihat anak-anak yang sukanya berlari ke sana ke mari ketika di mall, ataupun naik-naik kursi ketika di tempat makan. Sekali-kali terdengar teriakan orang tuanya memperingati si anak.
Itulah yang sering kami alami sebagai orang tua anak aktif.
Terkadang agak risih juga ketika jalan ke mall, jadi perhatian orang banyak. Ih, itu orang tua gak bisa mendidik anaknya apa yah?
Kok anaknya begitu yah?
Well, mungkin yang berpikiran seperti itu, mereka yang belum mempunyai anak atau anaknya tergolong kalem dan tenang. Hahaha.
Apalagi ketika Azka ngambek dan mulai menangis, entah karena terlalu capek atau ada sesuatu yang diingininya (biasanya mainan). Ia akan tantrum sejadi-jadinya.
Tentu saja kami akan menjadi perhatian orang banyak. Dan susahnya lagi, Azka tipe anak yang tidak dapat dibujuk ketika tantrum. Semakin dibujuk akan semakin keras tangisannya.
Ini menjadi salah satu alasan terbesar kami jarang ke mall. 😀
Di tempat makan, seingat kami cuma sekali ia duduk di High Chair khusus bayi, itu pun hanya beberapa menit saja. Biasanya makannya bergantian dengan suami dan dengan tempo yang secepat-cepatnya 😀 (emang proklamasi)
Di kasih gadget dong biar anteng. Sebagian dari kita mungkin berpikiran seperti itu, tapi dari kecil Azka jarang sekali kami kasih gadget untuk menenangkannya.
Kalau terpaksa di kasih pun, Azka tidak bertahan lama untuk memainkan game atau menonton Youtube. Ia akan lebih asyik bermain dengan mainannya.
Itulah sedikit keseruan kami membesarkan Azka.
Tetap aktif yah mas.