Gagal Vaksin Covid-19

Gagal Vaksin Covid-19 2
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Rabu, 7 Juli 2021 lalu, tekadku bulat. Aku memutuskan untuk ikut mengantre vaksin Covid-19. Lokasi yang kupilih adalah kawasan Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa. Selain karena dekat dengan tempat tinggal, aku juga ingin segera mendapatkan perlindungan di tengah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat yang sedang berlangsung untuk pulau Jawa dan Bali.

Gagal Vaksin Covid-19 3

PPKM Darurat, yang dimulai sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021, membuat antrean vaksinasi membeludak. Di Unit Pengelola Setu Babakan, orang-orang sudah berdatangan sejak subuh untuk mengambil nomor antrean. Telat dari itu, jangan harap akan dapat nomor antrian. Aku sendiri tiba sebelum subuh dan mendapatkan nomor 448. Konon, nomor antrean sudah habis sekitar pukul 6 pagi.

Selain ambil nomor antrian di lokasi, kita juga dapat mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Aku juga sudah beberapa kali mencoba untuk mendaftar melalui aplikasi ini. Tapi lebih sering tidak dapat kuotanya. Makanya aku putuskan untuk antri di lokasi untuk mendapatkan nomor antrian.

Setelah mendapatkan nomor antrian, aku putuskan untuk pulang saja terlebih dahulu. Setelah sebelumnya bertanya terlebih dahulu pada petugas yang ada.

“Kalau nomor 448, kira-kira jam berapa yah pak bisa divaksinnya?” tanyaku
“Paling cepat jam 1 an pak. Setelah istirahat makan siang.” jawab si petugas.

Hehehe, antri subuh dan dilayaninya ba’da Dzuhur.

Vaksinasi di Setu Babakan ini juga terbuka untuk umum yah. Bukan hanya penduduk Jakarta saja. Tapi yang memiliki KTP luar Jakarta juga tetap dilayani di tempat vaksinasi ini.

Gagal Vaksin Covid-19 4
Kuota di aplikasi JAKI selalu penuh

Penantian Panjang dan Debar Jantung

Gagal Vaksin Covid-19 5
Antri Vaksin Covid-19 di Setu babakan

Pukul 1 siang, aku kembali ke Unit Pengelola Setu Babakan. Briefing singkat dari petugas sudah dimulai, menjelaskan alur antrean dan pengisian formulir. Aku mengisi formulir dengan cermat, melengkapi informasi kependudukan dan riwayat kesehatan.

O iya, ketika kembali untuk antri vaksin, kita harus sudah mengisi formulir dan menyertakan dua buah foto copy KTP.

Setiap 10 nomor antrean dipanggil bergantian, antara antrean biasa dan antrean JAKI. Sesekali, ada juga panggilan untuk nomor yang terlewat. Suasana antrean cukup ramai, tapi tertib

Jadi jangan takut kalau nomor kita sudah terlewat yah.

Karena akan tetap dipanggil ulang.Hanya saja kita harus adu cepat dengan orang lain untuk ke antrian screening, karena kuotanya hanya 10 orang.

Baca Juga : Lima Imunisasi Dasar Lengkap Bayi 1 Tahun

Aku sih tidak mendengar vaksin apa yang digunakan pada vaksinasi kali ini. Info dari adekku yang sudah vaksin di Setu Babakan ini beberapa hari sebelumnya, vaksin yang digunakan adalah Sinovac.

Gagal Vaksin karena Tekanan Darah Tinggi

Jantungku mulai berdebar kencang. Bukan karena takut disuntik, tapi takut gagal divaksin.

Kok takut gagal vaksin?

Seminggu terakhir, tekanan darahku cenderung tinggi, bahkan sempat menyentuh angka 200. Sebelum berangkat, aku sempat mengecek tekanan darah di rumah, dan hasilnya masih cukup tinggi, 140/80.

Setelah menunggu sekitar 1,5 jam, nomor antreanku dipanggil. Aku pun maju ke bagian screening, tempat pengecekan awal kondisi kesehatan. Setelah dicek suhu, aku mengantre lagi untuk bertemu dokter.

Setelah setengah jam menunggu, tiba giliranku diperiksa dokter. Beberapa meja dokter beroperasi, sehingga prosesnya tidak terlalu lama. Namun, kekhawatiranku terbukti. Tekanan darahku sangat tinggi, 196/–.

Muati aku.

Dokter menyuruhku istirahat selama 30 menit, lalu dicek ulang. Mungkin tegang, kata dokter. Aku pesimis tekanan darahku akan turun drastis.

30 menit kemudian, aku kembali diperiksa. Hasilnya tetap sama, 196/–. Aku gagal divaksin hari itu dan disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu, lalu kembali 3-7 hari kemudian.

Ternyata, salah satu syarat vaksinasi adalah tekanan darah sistolik tidak melebihi 180 dan gula darah tidak melebihi 200 mg/dL. Kemarin, gula darahku belum sempat diperiksa.

Vaksin Untuk Anak-Anak

Ketika kemarin antri untuk vaksin, sudah terlihat banyak anak-anak remaja yang ikut antri. Karena untuk anak usia 12 -17 tahun sudah diperbolehkan untuk vaksin. Beberapa tampak ditemani orangtuanya ketika ditanya oleh dokter screening.

Jadi, siapa yang sudah divaksin? Dan siapa yang belum?

Semoga kunjungan berikutnya aku sudah bisa divaksin.

Tetap sehat semuanya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan.

Patuhi protokol kesehatan.

Videonya rada jelek suaranya, karena hanya direkam pakai smartphone.

Tinggalkan Balasan

*