Hari Rabu tanggal 7 Juli kemarin, saya memutuskan untuk ikut antri vaksin Covid-19. Tempat yang dipilih untuk ikut vaksinasi adalah di kawasan Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa.
Lebih karena lokasi vaksin dekat dengan tempat tinggalku.O iya, saat ini Pulau Jawa dan Bali sedang diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
PPKM Daruratnya mulai diberlakukan pemerintah sejak tanggal 03 – 20 Juli 2021.
Jadi antrian masyarakat yang akan di vaksin buanyak sekali.
Seperti yang saya alami di Unit Pengelola Setu Babakan. Kita harus mengambil nomor antrian dari sebelum subuh. Telat dari itu, jangan harap akan dapat nomor antrian. Mungkin jam 6 pagi sudah habis nomor antriannya.
Saya sendiri dapat nomor antrian 448.
Selain ambil nomor antrian di lokasi, kita juga dapat mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Saya juga sudah beberapa kali mencoba untuk mendaftar melalui aplikasi ini. Tapi lebih sering tidak dapat kuotanya. Makanya saya putuskan untuk antri di lokasi untuk mendapatkan nomor antrian.
Setelah mendapatkan nomor antrian, saya putuskan untuk pulang saja terlebih dahulu. Setelah sebelumnya bertanya terlebih dahulu pada petugas yang ada.
“Kalau nomor 448, kira-kira jam berapa yah pak bisa divaksinnya?” tanyaku
“Paling cepat jam 1 an pak. Setelah istirahat makan siang.” jawab si petugas.
Hehehe, antri subuh dan dilayaninya ba’da Dzuhur.
Vaksinasi di Setu Babakan ini juga terbuka untuk umum yah. Bukan hanya penduduk Jakarta saja. Tapi yang memiliki KTP luar Jakarta juga tetap dilayani di tempat vaksinasi ini.
Antri Vaksin Covid-19
Saya pun kembali ke Unit Pengelola Setu babakan sekitar pukul 13.00. Ketika datang, briefing singkat dari seorang petugas. sudah dimulai. Sang petugas menerangkan tentang jalur antrian. Serta apa saja yang harus diisi di formulir yang telah didapat ketika mengambil nomor antrian tadi pagi.
Saya sih tidak mendengar vaksin apa yang digunakan pada vaksinasi kali ini. Info dari adekku yang sudah vaksin di Setu Babakan ini beberapa hari sebelumnya sih vaksin yang digunakan adalah Sinovac.
O iya, ketika kembali untuk antri vaksin, kita harus sudah mengisi formulir dan menyertakan dua buah foto copy KTP.
Di formulir tersebut selain informasi kependudukan seperti NIK, tanggal lahir, alamat kita juga diminta melengkapi keterangan kesehatan yang berhubungan dengan Covid-19
Nah di Setu Babakan ini, masyarakat yang sudah antri akan dipanggil setiap 10 nomor. Bergantian antara nomor antrian biasa dengan nomor antrian JAKI. Dan sekali-sekali diselingi dengan antrian 10 orang yang nomornya sudah terlewat.
Baca Juga : Lima Imunisasi Dasar Lengkap Bayi 1 Tahun
Jadi jangan takut kalau nomor kita sudah terlewat yah.
Karena akan tetap dipanggil ulang.Hanya saja kita harus adu cepat dengan orang lain untuk ke antrian screening, karena kuotanya hanya 10 orang.
Gagal Vaksin Karena Tensi Tinggi
Jantungku sudah makin berdebar-debar saja. Bukan, bukan karena takut disuntik. Aku lebih takut gagal divaksin.
Kok takut gagal vaksin?
Karena sudah seminggu ini tekanan darahku tergolong tinggi. Bahkan sempat menyentuh angka 200. Mungkin karena sedang banyak pekerjaan juga. Sebelum berangkat tadi sudah sempat check pakai tensimeter yang ada di rumah. Itupun sudah cukup tinggi 140/80.
Takut gagal. Dan malas untuk antri lagi. 😀
Setelah menunggu sekitar 90 menit atau 1.5 jam, giliran nomorku pun dipanggil untuk maju ke antrian screening. Setelah dicheck suhu terlebih dahulu, aku pun mulai antri lagi di bagian screening. Tempat pengecekan awal apakah seseorang bisa divaksin atau tidak.
Setelah menunggu lagi sekitar setengah jam, giliranku untuk dicheck oleh dokter yang bertugas. Ada beberapa meja dokter, jadi proses check up nya juga tidak terlalu lama. Dan yang aku khawatirkan pun terjadi. Tekanan darahku tinggi buangeeeet.
Tekanan sistoliknya 196.
Muati aku.
Saya pun disuruh istirahat dulu oleh dokternya sekitar 30 menit, baru nanti akan dicheck lagi. Mungkin bapak tegang kata dokternya. 😀 Aku sih sudah pesimis akan cepat turun tensinya.
30 menit kemudian saya pun langsung ke dokternya untuk dicheck lagi tekanan darahnya.
Dan…
Masih tetap sama..
196
Saya pun gagal untuk ikut vaksin hari itu. Dan disuruh periksa ke dokter terlebih dahulu, nanti kembali lagi setelah 3 – 7 hari.
Jadi salah satu syarat untuk bisa divaksin vaksin covid-19 ini adalah tekanan darah sistolik kita tidak melebihi 180 dan juga gula darahnya tidak melebihi 200 mg/dL. Nah kemarin gula darahku belum sempat diperiksa sih.
Vaksin Untuk Anak-Anak
Ketika kemarin antri untuk vaksin, sudah terlihat banyak anak-anak remaja yang ikut antri. Karena untuk anak usia 12 -17 tahun sudah diperbolehkan untuk vaksin. Beberapa tampak ditemani orangtuanya ketika ditanya oleh dokter screening.
Jadi, siapa yang sudah divaksin? Dan siapa yang belum?
Semoga kunjungan berikutnya aku sudah bisa divaksin.
Tetap sehat semuanya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan.
Patuhi protokol kesehatan.