Jadwalnya imunisasi DPT…
Sejak lahirnya Azka, kami punya jadwal yang harus diperhatikan untuk tumbuh kembang anak kami, yups imunisasi dasar lengkap. Seperti hari minggu ini, jadwal imunisasi ketiga untuk anak kami.
Ada tiga imunisasi yang diberikan oleh dokter hari ini yaitu, imunisasi DPT, imunisasi polio, dan imunisasi hepatitis. Bila imunisasi polio dan hepatitis adalah imunisasi yang kedua kalinya, maka imunisasi DPT adalah yang pertama untuk Azka.
Seperti biasa suasana imunisasi di RSU Andhika ramai, tapi kami tidak harus menunggu terlalu lama.
Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan kepada bayi untuk melindungi mereka dari tiga penyakit berbahaya, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Jadwal imunisasi ini biasanya dimulai saat bayi berusia 2 bulan, kemudian diulang saat usia 4 bulan dan 6 bulan. Setelah itu, anak akan mendapatkan dosis penguat pada usia 18-24 bulan dan 5 tahun.
Untuk menjaga kekebalan tubuh jangka panjang, imunisasi TD (tetanus dan difteri) dianjurkan diberikan setiap 10 tahun sekali.
Proses imunisasi dilakukan dengan cara suntikan, dan umumnya akan menimbulkan efek samping ringan seperti demam. Untuk mengantisipasi demam, dokter biasanya akan meresepkan obat penurun panas seperti paracetamol.
Buah hati kami sempat menangis ketika jarum suntik menembus kulitnya. Tapi enggak lama, tangisnya mereda setelah ditenangkan oleh istriku.
Sekilas Tentang Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Selain itu, difteri juga dapat menular melalui kontak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh bakteri penyebab penyakit, seperti mainan, peralatan makan, atau perlengkapan pribadi penderita.
Gejala Difteri
Gejala umum dari difteri cukup beragam dan dapat berkembang dengan cepat. Penderita biasanya akan mengalami sakit tenggorokan yang parah, demam tinggi, serta kesulitan bernapas dan menelan akibat terbentuknya lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan dan amandel.
Selain itu, keluarnya cairan kental dari mulut dan hidung juga merupakan gejala yang khas.
Bahaya Difteri
Bakteri penyebab difteri menghasilkan racun yang sangat berbahaya. Racun ini tidak hanya merusak jaringan di tenggorokan, tetapi juga dapat menyebar melalui aliran darah dan menyerang organ vital seperti jantung, paru-paru, dan saraf.
Kerusakan pada organ-organ ini dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian, meskipun penderita telah mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, tingkat kematian akibat difteri masih cukup tinggi, yaitu sekitar 10% dari total kasus. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya pencegahan melalui imunisasi.
Sekilas Tentang Pertusis
Batuk Rejan, atau Pertusis, adalah penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini mudah menular melalui percikan ludah saat batuk atau bersin, dan dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak.
Gejala Batuk Rejan:
- Awal: Hidung beringus, hidung tersumbat, mata merah dan berair, demam, dan batuk ringan.
- Tahap Lanjut: Batuk yang semakin parah, terutama di malam hari, dengan suara tarikan napas tinggi yang khas (seperti “whoop”). Batuk dapat menyebabkan muntah dan kelelahan.
- Komplikasi: Batuk berdarah, pneumonia, gagal napas, kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Bahaya Batuk Rejan:
- Kematian: Meskipun diobati, Batuk Rejan dapat berakibat fatal, terutama pada bayi dan anak kecil.
- Gangguan Pertumbuhan: Batuk Rejan yang parah dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Sekilas Tentang Tetanus
Tetanus, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, merupakan ancaman serius yang dapat berakibat fatal. Bakteri ini dapat bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora yang tahan lama, dan banyak ditemukan di tanah, debu, kotoran hewan, dan bahkan pada paku berkarat.
Bagaimana Tetanus Menginfeksi Tubuh?
Spora tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, terutama luka yang kotor dan dalam, seperti:
- Luka akibat cedera
- Luka tusukan benda tajam, seperti paku berkarat
- Gigitan hewan
- Luka bakar
Di dalam luka, spora tetanus akan berkembang biak dan menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf manusia.
Gejala Tetanus:
Gejala tetanus biasanya muncul 7-21 hari setelah terpapar bakteri. Gejala utamanya adalah:
- Kejang otot: Terutama pada otot rahang dan leher, menyebabkan penderitanya sulit membuka mulut (trismus).
- Kekakuan otot: Menyebar ke seluruh tubuh, terutama pada punggung dan tungkai.
- Kesulitan menelan
- Demam dan berkeringat
- Sakit kepala
- Jantung berdebar kencang
Bahaya Tetanus:
Tetanus dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Gangguan pernapasan
- Patah tulang akibat kejang otot
- Infeksi paru-paru (pneumonia)
- Kematian
Dan ketiga penyakit tersebut dapat di cegah dengan pemberian imunisasi atau vaksinasi Vaksin DPT-HB Hib.
Semoga Azka selalu sehat.