Walau sedikit jauh, Bogor masih menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik bagi Azka. Bukan wilayah Puncak nya yah. Banyak tempat wisata yang tidak jauh dan mudah dicapai dari stasiun Bogor.
Jungleland, The Jungle, pasar Surya Kencana dengan wisata kulinernya, alun-alun kota bogor, museum zoologi, dan tentu saja Kebun Raya Bogor.
Kali ini kami kembali berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Perjalanan kali ini kami tidak hanya bertiga , tetapi juga mengajak Eyang ti nya Azka dan sepupu-sepupunya. Biar makin ramai dan seru kata Azka.
Transportasi Umum ke Kebun Raya Bogor
Sinar mentari pagi menyinari peron Stasiun Universitas Pancasila saat kami memulai perjalanan. Kereta tujuan Bogor yang kami naiki terasa lapang karena hari kerja, berbeda dengan kereta-kereta lain yang menuju Jakarta Kota yang selalu ramai penumpang
Alhamdulillah semuanya dapat tempat duduk.
Untuk sampai ke stasiun Bogor, kereta akan melewati stasiun Universitas Pancasila – Universitas Indonesia – Pondok Cina – Depok Baru – Depok – Citayam – Bojong Gede – Cilebut – Bogor. Dan waktu tempuhnya sekitar 45 menit. Harga tiket keretanya adalah 4.000 rupiah.
Kereta makin kosong setelah stasiun Citayam. Setibanya di stasiun Bogor, kami pun menambah perbekalan dengan membeli gemblong ketan dan beberapa cemilan lainnya. Padahal Eyang sudah membawa bekal juga buat cucu-cucunya.
Bekal yang tidak sedikit. 😀
Selesai dengan urusan perbekalan. Kami pun mencari angkot yang melewati gerbang utama / Pintu 1 Kebun Raya Bogor yang terletak di jalan. Ir. H. Juanda No.13. Posisinya ada di seberangnya Lawang Surya Kencana.
Kami memilih pintu ini karena loket tiket shuttle bus nya ada di area gerbang utama ini.
Nomor angkotnya lupa, 😀 tapi cari saja yang lewat pintu utama/museum zoologi Kebun Raya Bogor.
Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bogor
Angkot pun berjalan memutari Kebun Raya Bogor, melewati Istana Bogor, Gereja Katedral Bogor, Taman Sempur, dan Tugu Kujang sebelum berhenti di Lawng Suryakencana.
Dari Lawang Suryakencana, kami melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi Jalan Ir. H. Juanda yang cukup padat kendaraan. Setelah berhasil mencapai seberang jalan, kami pun menuju gerbang utama Kebun Raya Bogor untuk membeli tiket masuk.
Harga Tiket Masuk Senin – Jum’at | Ro. 16.500/orang |
Harga Tiket Masuk Sabtu/Minggu/Libur National | Rp. 26.500/orang |
Kalau mau masuk ke Museum Zoologi, kita harus membeli tiket lagi dengan harga :
Harga Tiket Masuk Senin – Jum’at | Ro. 15.000/orang |
Harga Tiket Masuk Sabtu/Minggu/Libur National | Rp. 25.000/orang |
Jadi kalau mau murah, ke Kebun Rayanya pas hari kerja yah. Selain lebih murah, suasananya juga tidak seramai bila weekend atau hari libur. Hehehe.
Setelah dapat tiket, kami harus menscan barcode yang ada pada tiket di pada pintu masuk “gate” dengan palang besi berputar seperti yang biasa ada di stasiun kereta. Tenang saja, kalau tidak bisa, akan dibantu oleh petugas yang berjaga di dekat gate.
Naik Shuttle Bus di Kebun Raya Bogor
Memasuki Kebun Raya Bogor, kami harus menuruni tangga dari gedung penjualan tiket. gate masuk. Dan disambut dengan suasana adem dan teduh dari pepohonan tinggi yang ada di Kebun Raya Bogor.
Rombongan kami pun harus berjalan terlebih dahulu menuju persimpangan jalan, tempat loket tiket shuttle bus berada. Loket tiketnya tidak jauh dari Raffles Cafe. Selain shuttle bus, di loket tiket ini juga ada penyewaan skuter dan golf cart.
Harga Tiket Shuttle Bus | Ro. 25.000/orang |
Harga Sewa Golf Cart 4 seat | Rp. 250.000/jam |
Harga Sewa Golf Cart 6 seat | Rp. 300.000/jam |
Harga Sewa Scooter | Rp. 45.000/30 menit |
Untuk penyewaan scooter salah satu syarat yang harus dipenuhi harus memiliki SIM C. Jadi para bocil tidak bisa nih menyewa scooter. Dan satu scooter hanya boleh digunakan oleh satu orang saja.
Setelah mendapat tiket yang berbentuk gelang kertas, kami harus menunggu shuttle bus yang seperti Golf Cart terbuka. Busnya bertenaga listrik yah, jadi tidak menimbulkan polusi asap di dalam Kebun Raya Bogor.
Ketika membeli tiket shutte bus, sudah ditentukan kita akan menaiki bus nomor berapa. Penumpang tidak bisa berpindah bis yang berbeda dengan nomor tiketnya. Busnya cukup banyak, namun calon penumpangnya lebih banyak lagi. 😀
Tak lama menunggu kami pun menaiki bus yang sudah ditentukan. Saya dan para krucil duduk di bagian belakang, yang duduknya membelakangi arah maju kendaraan. Yang akhirnya di komplai anak-anak, pusing kata mereka. 😀
Bus pun melaju melewati jalur yang sudah ditentukan, ditemani suara pak supir yang asyik menerangkan tentang tempat-tempat yang dilewati bus. Ada Taman Aquatic, Mexico Garden, Taman Anggrek, menyebrangi sungai Ciliwung, Komplek Makam Keramat, Makam Belanda dan tentu saja Istana Presiden.
Bus tidak akan berhenti di tengah perjalanan, jadipenumpang tidak bisa turun untuk sejenak berfoto di tempat-tempat yang menarik.
Walau hanya lewat saja, tapi informasi yang diberikan oleh pak supir cukup lengkap. Setidaknya kami tidak capek berkeliling Kebun Raya Bogor, yang luasnya mencapai 87 hektar.
Sewa Sepeda
Selesai berkeliling menggunakan shuttle bus, kami pun berpiknik sejenak di dekat Kolam Gunting. Membuka bekal makan siang dan cemilan kecil. Dari kolam gunting kita dapat melihat halaman belakang Istana Kepresidenan
Di Area ini kita dapat menikmati pemandangan pulau kecil yang ada di tengah kolam gunting, lengkap dengan flora dan faunanya. Sempat terlihat seekor biawak berenang di kolam tersebut, jadi ramai deh para krucil. Hehehe.
Tidak jauh dari kolam gunting, ada tempat penyewaan sepeda. Harga sewa sepedanya Rp. 25.000 per jam. Sayangnya ketika kami hendak menyewa, sepedanya sudah tidak tersedia. Sudah disewa semua.
Yang tersisa hanya sepeda roda empat, para krucil sih tidak mau. Kecuali si bontot yang mau.
Ada juga cafe dan penjual makanan, jadi tidak usah takut kelaparan yah. Untuk harga sih standard tempat wisata, tidak terlalu mahal juga.
Puas bermain menjelang dzuhur kami pun mengepak perlengkapan piknik dan perbekalan kembali. Bersiap untuk pulang. Mungkin lain kali berkunjung lagi ke Kebun Raya Bogor tapi dengan berjalan kaki.
Itu pun kalau masih kuat. Hehehehe.