
Pada tanggal 6 Desember 2018 kemarin, wordpress mengeluarkan release WordPress 5.0 “Bebo”.
Nama Bebo diambil dari nama pianis, komposer dan arranger Bebo Valdes yang berasal dari Kuba.
Sempat ragu-ragu untuk segera melakukan update, takut error dan tidak kompatibel dengan plugin yang sudah saya gunakan.
Intinya sih nunggu ada ulasan terlebih dahulu dari blogger yang sudah melakukan update terlebih dahulu.
Dan hari ini akhirnya saya melakukan update untuk blog ini. Prosesnya berjalan cukup cepat dan tanpa kendala berarti. Sama seperti ketika melakukan update plugin.
Gutenberg Editor
Ini dia editor baru yang digunakan pada WordPress 5.0 dan ramai diperbincangkan oleh para blogger yang menggunakan platform wordpress. Tampilannya benar-benar berbeda bila dibandingkan dengan editor pada versi sebelumnya.
Tapi jangan takut, classic editornya wordpress masih bisa digunakan sampai akhir tahun 2021. Kalau kita masih ingin menggunakan classic editor, kita bisa menggunakan plugin yang tersedia di wordpress.org
Kenapa gak beralih ke classic editor? Yah, karena lambat laun tetap harus menggunakan si Gutenberg ini, jadi buat apa menunda lagi menggunakannya.
Lalu kesannya bagaimana?
Tampilan Baru
Perlu beberapa waktu untuk mengenali dan memahami tiap tombol baru yang ada di Gutenberg ini. Walau terasa kurang familiar akhirnya saya coba juga untuk mulai mengetik.
Agar tahu apa bedanya si Gutenberg yang menggunakan sistem block dengan Classic Editor.
Ketika membuat post baru kita akan disajikan dengan editor dengan background putih bersih. Tidak ada tampilan menu seperti biasanya. Menu akan tampil ketika kita mulai mengetik, seperti untuk Bold, Italic, dan lain-lain.
Untuk menambahkan block, kita hanya cukup menekan tanda plus yang ada di pojok kiri atas dari editor Gutenberg ini. Ada begitu banyak block yang dapat kita pilih dan gunakan yang sudah dikelompokkan oleh wordpress.
Banyak sekali tipe block yang disediakan pada editor baru ini.
Saya sih belum sempat coba semua. Bila dilihat sekilas seharusnya lebih mempermudah kita ketika akan membuat postingan.
Lambat Untuk Mengetik
Bila dibandingkan dengan si classic, terasa ada jeda ketika jari kita menekan tuts sampai tulisannya tampil di layar laptop. Misalnya saya sudah mengetik lima kata, yang baru tampil di layar laptop baru baru 3 atau 4 kata.
Hal yang sama ketika saya melakukan penghapusan menggunakan backspace. Entah karena koneksi internetnya atau memang bawaan dari si Gutenberg ini.
Sebab ketika mencoba menggunakan classic editor hal seperti ini tidak pernah terjadi lho.
Tidak Bisa Embed Youtube Link
Di blog ini seringkali saya menyematkan video dari vlog yang saya buat. Nah di Gutenberg ini ada block untuk menyematkan video youtube. Dan ini hasilnya ketika saya coba.
Si Gutenberg tidak dapat menyematkan video youtube. Apa link yang disematkan salah? Saya pun mencoba semua kemungkinan link yang ada di Youtube, hasilnya tetap sama.
Sempat dibuat bingung, akhirnya ketemu caranya dengan menggunakan block custom HTML. Dan berhasil.
Update :
Fungsi ini sudah bisa dilakukan ketika update ke versi 5.0.3.
Baca Juga :
Cara Backup WordPress ke Cloud Storage
10 Web Hosting Gratis
Cara Mengurangi Brute Force Attack di Wordpres
Tidak Bisa Menggunakan <ol start=””>
Seringkali ketika ingin menggunakan numbered list di wordpress, saya perlu menyisipkan gambar atau keterangan yang panjang. Dan ketika harus memulai numbered list, wordpress akan memberikan nomor dari satu kembali.
Pada classic editor, biasanya saya melakukan editing pada html codenya. Menambahkan atribute pada ol element, misalnya :
<ol start="5"> <li> </li> </ol>
Yang akan menampilkan numbered list yang dimulai dari nomor 5.
Ketika mencoba hal yang sama pada editor Gutenberg ini (melalui menu edit HTML), saya mendapatkan error seperti berikut ini:
Ketika diklik tombol resolve, anehnya saran untuk resolvenya yah sama dengan apa yang saya tulis sebelumnya.
Ketika memilih Convert to Blocks, numbered list yang saya buat tetap akan kembali dimulai dengan angka 1. T
etapi bila saya memilih Convert to HTML, maka numbered list yang saya buat akan dimulai sesuai dengan yang saya harapkan angka 5.
Ada cara lain yang dapat digunakan, yaitu melakukan convert ke classic block, dengan cara menekan tombol 3 titik ketika pertama kali mendapat pesan error.
Dan setelah ditekan tombol Convert to Classic Blocknya, maka akan tampil classic editor dari wordpress, dan listnya sesuai dengan yang saya harapkan.
Itulah kesan pertama saya ketika menggunakan si Gutenberg, mau tidak mau saya harus menyesuaikan menggunakan editor ini untuk blog ini.
Apakah masih ada bug lainnya? Semoga ke depannya sudah dapat diperbaiki.