Ketika Harus Memilih, Kisah Ojek Online

Ketika Harus Memilih, Kisah Ojek Online 2

Ketika kemarin pagi berkesempatan naik ojek online, seperti biasa selalu ada obrolan basa-basi untuk mencairkan suasana. Kali ini obrolan mengalir sepanjang perjalanan. Sampai obrolan menyinggung tentang pekerjaan;

Me  : “Dulu kerja di mana mas, sebelum ikut ojek online?”

Driver  : “Dulu kerja sebagai store keeper di daerah Kemang sini pak, cake and bakery.”

Ketika Harus Memilih, Kisah Ojek Online 3

Me : “Terus ngojek ini sambilan atau full time?”

Driver: “Tadinya sih sambilan pak. Jadi ketika ojek online baru booming tahun 2015, kan pendapatannya masih bagus tuh pak. Saya coba ikut dan memang hasilnya lumayan bagus. Dari situ kepikiran, sambilan aja hasilnya seperti ini (tanpa menyebut angka), apalagi bila full time. Akhirnya saya putuskan keluar dari pekerjaan saya untuk full ngojek. Tapi ternyata….”

Me : “Ternyata kenapa mas?”

Driver : “Makin ke sini, makin banyak hal yang mengurangi pendapatan pengemudi pak. Dari makin banyaknya pengemudi, penyesuaian tarif dan lain-lain.”

Dari nada suaranya terdengar mas driver ini sedikit menyesal dengan keputusannya untuk keluar dari pekerjaannya dahulu.

Teringat ketika sempat jadi sopir taksi dulu, walau hanya empat bulan saja :), penghasilan yang di bawa pulang tidaklah tetap, belum lagi jam kerja yang terkadang bisa panjang agar dapat bawa uang untuk keluarga di rumah.

Mungkin itu juga yang dirasakan oleh mas driver ini. Berbeda ketika dulu bekerja, penghasilan tetap, dan jam kerja yang teratur.

Jadi teringat Pertarungan Hati ketika interview kerja beberapa tahun yang lalu. Terkadang di dalam hidup kita di hadapkan pada sebuah pilihan dan terkadang kita lupa (aku juga masih suka lupa) bahwa ada sarana yang diajarkan Rasulullah untuk menentukan pilihan, yaitu shalat istikharah.

Hadits dari Jabir bin Abdullah, 

“Rasulallah S.A.W terbiasa mengajarkan sahabatnya untuk melakukan sholat istikharoh dalam segala hal, sama seperti yang dia gunakan untuk mengajarkan mereka surah dari Al-Qur’an. Dia berkata: ‘Jika salah satu dari kalian bimbang akan suatu keputusan yang akan diambil, (atau dalam versi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud sebagai: ‘Jika di antara kalian ingin melakukan sesuatu…’) maka sholat sunnahlah dua rakaat dan berdoa (setelah selesai sholat).'”

(Hadits Riwayat Bukhari)

Tinggalkan Balasan

*