
Sebenarnya saya sudah sering mendengar ceramah atau kajian tentang keutamaan shalat dhuha. Kalau cari di Google juga sudah banyak yang membahas tentang shalat sunah yang satu ini.
Kali ini harus dicatat kembali biar gampang ketika perlu membaca ulang.
Shalat dhuha sendiri adalah shalat sunah yang dilakukan di waktu dhuha. Jumlah rakaatnya 2 rakaat dan bisa lebih dari itu.
Hukum Shalat Dhuha
Hukum shalat dhuha adalah sunah dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin. Banyak hadis-hadis yang menjelaskan tentang dianjurkannya shalat dhuha, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata,
“Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat:
HR. Bukhari no. 1981
(1) berpuasa tiga hari setiap bulannya,
(2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha,
(3) mengerjakan witir sebelum tidur.”
Waktu Shalat Dhuha
Awal waktu shalat dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak, kira-kira 15 menit setelah matahari terbit. Sedangkan akhir waktu shalat dhuha adalah sekitar 15 menit sebelum waktu Dzuhur.
Baca juga: 7 Keutamaan Sedekah Dalam Islam
Waktu utama shalat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu ketika matahari mulai meninggi dan sudah terasa panas.
Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.”
Hadits Riwayat Muslim

Keutamaan Shalat Dhuha
Berikut ini beberapa keutamaan shalat dhuha
Mengganti Sedekah Seluruh Persendian
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at
Hadits Riwayat Muslim
Jumlah persendian yang ada di tubuh manusia adalah 360 persendian. Dan hanya dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha dapat menggantikan sedekah untuk ke 360 persendian tersebut.
Dicukupi Di Akhir Siang
Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha)
Hadits Riwayat Abu Dawud
Mendapatkan Ampunan Dari Allah Subhana wa Ta’ala
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan.”
Hadits Riwayat Tirmidzi
Termasuk Shalat Awwabin (Orang Yang Kembali Taat)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.
Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah
Mendapat Pahala Haji dan Umrah Yang Sempurna
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.
Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”
Hadits Riwayat Tirmidzi
Itulah beberapa keutamaan dari shalat dhuha.
Semoga bermanfaat.