Pengalaman Kirim Paket Pakai EMS Pos Indonesia ke Malaysia

Pengalaman Kirim Paket Pakai EMS Pos Indonesia ke Malaysia 2

Ada sedikit rasa ragu ketika harus menggunakan jasa Pos Indonesia untuk pengiriman paket kantor ke Malaysia.

Walau layanan yang digunakan adalah EMS (Express Mail Service).

Jujur saja ini adalah pengalaman pertamaku menggunakan jasa dari Pos Indonesia untuk pengiriman paket ke luar negeri.

Pengalaman Kirim Paket Pakai EMS Pos Indonesia ke Malaysia 3

Sebelumnya kantorku bila mengirimkan paket ke luar negeri selalu menggunakan jasa ekspedisi DHL atau Fedex. Entah mengapa pimpinanku kali ini ingin menggunakan jasa Pos Indonesia.

Bila merujuk keterangan pada laman resmi Pos Indonesia, selain EMS ada beberapa jasa layanan pos internationa dari PT. Pos Indonesia. Antara lain Pos Ekspor, Paket Pos Cepat International, Pos Tercatat (R) International dan e-Packet.

Karena penasaran akhirnya aku pun meluncur ke kantor pos terdekat untuk sekedar bertanya terlebih dahulu. Dan ternyata selama pandemi covid-19 ini, layanan yang baru dibuka adalah layanan EMS saja.

Setelah mendapatkan informasi apa saja yang harus disiapkan, mulailah aku packing barang-barang yang akan dikirimka. Aku juga buatkan dokumen pendukung yaitu commercial invoice dan packing list. Biasanya sih dua dokumen ini yang diminta oleh jasa pengiriman paket lainnya.

Aku perkirakan berat dari paket yang akan saya kirim sekitar 2.5 – 3 kg. Maklum di kantor enggak ada timbangan barang, jadi hanya bisa dikira-kira saja. Untuk memastikan perkiraan tarifnya, kita dapat menggunakan laman ini.

Sedikit terkejut juga sih, bukan karena mahalnya tarif. Tapi karena murahnya tarifnya EMS International dari PT. Pos Indonesia ini, tarifnya hanya 1/3 dari tarif jasa pengiriman paket international lainnya.

Tarif lebih murah tapi lama pengiriman hampir sama bila dilihat di laman pos indonesia.

Baca Juga : Mencoba Anteraja Sameday Service di Tokopedia

Kantor Pos Fatmawati

Selesai mengepak barang, pada tanggal 26 Agustus 2020, aku pergi ke kantor Pos Besar Fatmawati. Letaknya tepat di depan Rumah Sakit Fatmawati. Padahal seminggu sebelumnya saya sempat datang ke Kantor Pos Pasar Minggu untuk bertanya perihal pengiriman paket international.

Sama seperti kebanyakan gedung perkantoran di masa pandemi covid-19 ini, kita diharuskan mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuh terlebih dahulu sebelum diperbolehkan masuk ke dalam kantor pos. Batasan suhu tertinggi di kantor pos ini adalah 37.5 derajat celcius.

Selesai diperiksa suhu tubuh, petugas keamanan yang ada menanyakan maksud kedatanganku. Lalu aku pun langsung diberikan nomor antrian. Eh, ini sepertinya baru deh, biasanya tidak pakai nomor antrian, langsung ke loketnya saja.

Memang sih sudah lama juga enggak ke kantor pos ini, mungkin setahun yang lalu terakhir ke sini.

Tapi waktu itu belum ada mesin nomor antrian seperti sekarang ini.

Cukup lama juga aku menunggu dilayani oleh petugas pos. Padahal tidak banyak yang antri saat itu. Di layar monitor tertera yang sedang dilayani nomor 6 dan nomor antrianku adalah nomor 9

Setelah menunggu sekitar 30 – 45 menit, tibalah giliranku dipanggil loket pelayanan..

Ketika diterangkan barang yang akan dikirim adalah barang elektronik, ada sedikit keraguan dari petugas posnya. Mulailah pertanyaan detail keluar, ada baterainya enggak? Ada magnetnya enggak? Harganya berapa?

Dan semua jawabannya adalah tidak.

Baca juga : Beli Baterai Cadangan EOS M3

Memang ada peraturan tentang pengiriman baterai menggunakan angkutan udara. Terutama baterai lithium. Lalu mbak petugas pos yang sedang bertugas minta ijin untuk membuka paket yang sudah rapi aku packing sehari sebelumnya.

“Nanti saya rapikan lagi pak.” ujarnya

Selesai di check paketnya, aku diberi formulir pertama untuk di isi. Rada bingung juga ini formulir apa resi pengiriman yah? Karena memang bentuknya seperti resi pengiriman.

Selesai mengisi resi pengiriman, petugas posnya pun kembali menyerahkan dokumen untuk diisi. Dan ternyata itu adallah commercial invoice.

“Mbak, ini kan aku sudah ada commercial invoice dan packing listnya.” ujarku sambil menunjukkan dua dokumen yang sudah aku sertakan di paket pengiriman.

“Iya pak, tetap harus diisi formulirnya.” jawabnya

Jadi sia-sialah dokumen yang aku ketik rapi sebelumnya. Tapi tetap saja aku sertakan di paket pengiriman. Kenapa?

Karena tulisan tanganku jelek. Siapa tahu ketika pihak Bea Cukai Malaysia kesulitan membaca tulisan tanganku, mereka bisa melihat commercial invoice yang sudah diketik rapi. hahahaha.

Pantas saja antriannya lama. Lah wong harus ngisi formulir dengan tulis tangan.

Setelah beres semua, baru aku dapat rincian harga untuk pengiriman kali ini. Ternyata tidak berbeda jauh dengan perkiraan harga dari laman web resmi Pos Indonesia.

“Untuk waktu pengirimannya sekitar 7 – 10 hari yah pak. Karena selama pandemi, paket yang dikirim biasanya di karantina dahulu.” terang si mbak petugas Pos Indonesia.

Sedikit kaget mendengar waktu kirimnya yang berbeda jauh dengan estimasi pengiriman di laman check tarif pos indonesia. 😀 Tapi sudah dibayar dan waktu kirimnya masih masuk akal.

Ada yang aku lupa. Bila ada kerusakan atau kehilangan dari paket yang kita kirim, nilai ganti rugi maksimum yang ditanggung oleh Pos Indonesia hanya 3 juta rupiah. Jadi kalau nilai barang yang hilang lebih dari 3 juta, tetap saja nilai pertanggungannya hanya 3 juta rupiah.

Waktu Pengiriman EMS Pos Indonesia Ke Malaysia

Tibalah masa yang sedikit memacu jantung dan adrenalin. Menunggu paket kirimannya sampai di tujuan.

Karena waktu pengirimannya yang hampir seminggu, aku pun tidak rutin mengecek di laman tracking EMS. Pertama kali saya check pada tanggal 31 Agustus 2020, 5 hari setelah saya kirim paketnya.

Deg-degan juga karena yang terlihat pada laman tracking tersebut, tanggal terakhir yang tertera adalah tanggal 27 Agustus 2020. Dan tidak ada update lagi selama 3 hari.

Waduh, nyangkut di mana nih paketku.

Nyasar ke mana nih?

Aku sih belum kepikiran untuk menanyakan tentang paketku melalui telpon ke customer servicenya.. Karena belum masuk masa 7 – 10 hari, seperti yang disebutkan petugas kantor pos Fatmawati sewaktu pengiriman.

Tanggal 2 September siang kembali aku check, Alhamduillah trackingnya sudah ada lagi. Ternyata paket saya sudah tiba di Malaysia sejak tanggal 2 September. Setidaknya paketnya sudah bergerak, tidak diam saja di Jakarta. 😀

Dan sudah lolos dari pemeriksaan dokumen oleh Bea Cukainya Malaysia (Royal Malaysian Customs Department). Tanggal 3 September aku dapat kabar dari penerima bahwa paket sudah diterima dengan baik.

Alhamdulillah.

Berarti secara total waktu pengiriman dari tanggal 26 saya drop paket sampai di terima di Malaysia adalah 8 hari. Nggak meleset jauh dari yang diinfokan oleh petugas kantor pos Fatmawati sebelumnya.

Kesimpulan

Ada baiknya untuk mengecek langsung ke kantor pos terlebih dahulu mengenai waktu kirim. Karena berbeda jauh dari estimasi di laman resmi mereka dengan yang diberikan oleh petugas posnya.

Apa mungkin hanya selama masa pandemi saja? atau memang laman resminya tidak diupdate yah?

Untuk trackingnya juga ada jeda waktu updatenya, jadi nggak real time. Entah apa penyebabnya. Dan tidak ada nama penerimanya. 😀

Ada harga ada rupa yah.

Tinggalkan Balasan

*