Mengenal Lebih Dekat: 6 Varian Kuah Ramen

Semangkuk Wakame Ramen di Yora Yokina Ramen, Beji, Depok. Mie kenyal dengan kuah wakame ditaburi daun bawang, naruto, jamur, rumput laut dan setengah telur ajitama.
Wakame Ramen, Yora Yokina Ramen, Beji, Depok.
Mengenal Lebih Dekat: 6 Varian Kuah Ramen 1

Salah satu makan favorit si kecil adalah mie ramen ( ラーメン), hidangan mie khas Jepang.

Yang memikat hatinya adalah adanya topping Naruto dan rumput laut kesukaannya di atas semangkuk mie ramen. Selain itu tentu saja rasa kuah dan tekstur mienya.

Walaupun jarang ditemui, kami sempat menemukan wakame ramen kesukaannya di Yora Yokina Ramen.

Wakame adalah jenis rumput laut yang memiliki tekstur lembut dan rasa gurih. Jadi kuahnya juga terasa gurih. Selain wakame ramen, Azka juga suka sekali dengan shoyu dan curry ramen.

Lezat…..

Menurut saya salah satu kunci kelezatan dari mie ramen terletak pada kuahnya yang kaya rasa dan gurih. Yang jelas sih berbeda dengan aneka mie yang dijual di Indonesia.

Jenis-Jenis Kuah Ramen

Pada umumnya di Jepang kuah ramen menggunakan perpaduan kaldu babi, mirin ataupun sake. Sedangkan toppingnya juga umum menggunakan chashu (daping babi panggang). Namun di Indonesia resepnya sudah di rubah menjadi kaldu ikan, ayam, ikan atau sapi tanpa mirin ataupun sake. Sedang toppingnya menyesuaikan.

Teliti kehalalannya dulu yah sebelum makan di warung ramen. Bisa cek di website ini untuk kehalalan restoran tujuan kamu.

Kuah Shoyu (Kecap Asin) Ramen

Shoyu ( 醤油 )ramen, salah satu favorit kami sekeluarga. Dari namanya saja sudah ketahuan akan rasa dari kuah ramen ini. Rasa utama kuah ini berasal dari shoyu, sejenis kecap asin yang berasal dari Jepang. Shoyu terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan garam, gandum, dan jamur Aspergillus oryzae.

Shoyu sering digunakan sebagai penyedap dalam berbagai masakan Jepang seperti ramen, sushi, dan teriyaki.

Rasa dari kuah ramen ini gurih, asin. Walau kadar keasinan dari tiap kedai ramen yang kami sambangi berbeda, tapi aroma dan rasa shoyu khas jepang sangat terasa.

Shoyu ramen berasal dari kota Tokyo, Jepang.

Kuah Miso Ramen

Miso ( 味噌 )ramen berasal dari Kyoto, Jepang. Kota ini dianggap sebagai tempat asal miso ramen, dan di sini banyak variasi miso ramen yang lezat.

Ramen ini dikenal karena kuahnya yang berwarna lebih gelap, keruh dan rasanya yang lebih kuat dan umami dibandingkan shoyu ramen.

Rasanya tentu saja didapat dari miso, pasta fermentasi yang terbuat dari kedelai, gandum, garam, dan jamur koji. Perpaduan miso dan kaldu ayam atau ikan memberikan rasa yang lezaaat.

Tekstur miso sendiri agak mirip dengan tauco, taoi memiliki rasa yang berbeda jauh. Miso memiliki rasa umami yang kuat, sedangkan tauco memiliki rasa asin dan sedikit manis.

Mengenal Lebih Dekat: 6 Varian Kuah Ramen 2

Ada beberapa jenis miso yang berbeda, seperti:

  • Shiro miso: Miso putih yang memiliki rasa lembut dan manis.
  • Chūko miso: Miso berwarna coklat muda yang memiliki rasa umami yang kuat.
  • Aka miso: Miso merah yang memiliki rasa kuat dan asin.

Saya juga sering menggunakan miso bila membuat miso sop. Rasanya enak, walau tidak menjadi favorit si kecil.

Kuah Shio Ramen

Shio ( 塩 ) ramen berasal dari Hokkaido, Jepang, pulau paling utara di Jepang, dan terkenal dengan produk laut segarnya. Shio ramen adalah jenis ramen Jepang yang dikenal karena kuahnya yang berwarna bening dan rasanya yang gurih dan asin.

Kuah shio ramen biasanya terbuat dari kaldu ayam atau ikan, dan dibumbui dengan garam, mirin, dan shoyu.

Kalau bicara rasa, rasanya lebih asin bila dibandingkan dengan shoyu ramen. Jangan pesan ramen ini kalau tidak suka asin yah.

Hanya si kecil yang suka kuah ini, bagiku kuah ini terlalu asin. Jadi tidak bisa dinikmati, apalagi dengan kondisi kesehatanku.

Hehehe.

Kuah Toripaitan Ramen

Toripaitan ( 鶏白湯 )ramen berasal dari Kyushu, Jepang.

Toripaitan ramen adalah jenis ramen Jepang yang terkenal dengan kuahnya yang kental dan gurih, terbuat dari kaldu ayam. Kata “tori” berarti ayam dalam bahasa Jepang, sedangkan “paitan” berarti “sangat berminyak” atau “sangat kaya”.

Kuah toripaitan dibuat dengan merebus tulang ayam selama berjam-jam hingga menghasilkan kaldu yang kaya akan lemak ayam. Rasanya cenderung lebih ringan dibandingkan tonkotsu ramen, tetapi tetap memiliki tekstur yang kental dan gurih.

Kami sekeluarga juga suka dengan kuah ramen ini.

Kuah Kari Ramen

Curry (カレー)ramen atau kari ramen adalah jenis ramen Jepang yang dipengaruhi oleh masakan India. Meskipun tidak ada konsensus yang pasti tentang asal usulnya, banyak yang percaya bahwa curry ramen pertama kali muncul di Tokyo pada abad ke-20.

Curry ramen biasanya memiliki kuah berwarna kuning keemasan yang dibuat dengan menggunakan kari Jepang, yang berbeda dengan kari India. Kuah curry ramen biasanya dikombinasikan dengan kaldu ayam atau ikan.

Salah satu favorit kuah ramen. Di restoran udon terkenal juga ada yang menjual curry udon, Uenak sekali.

Kuah Tonkotsu Ramen

Tonkotsu ( 豚骨 )adalah kata Jepang yang berarti “tulang babi”. Dalam konteks ramen, “tonkotsu ramen” mengacu pada jenis ramen yang kuahnya terbuat dari kaldu tulang babi yang direbus selama berjam-jam hingga menghasilkan kuah yang kental dan gurih.

Tonkotsu ramen berasal dari Kyushu, Jepang. Yang jelas kuah ramen ini tidak halal yah, jadi kami belum pernah coba rasa dari ramen ini.

Di Indonesia sendiri banyak kedai ramen yang menjual ramen dengan modifkasi kuah lainnya. Seperti tom yum, mala, dan tentu saja yang pedas-pedas. 😀

Faktor yang Mempengaruhi Rasa Kuah Ramen di Indonesia

Saya sih belum pernah mencoba rasa ramen asli Jepang, karena takut akan kehalalan bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan ramennya. Kami sekeluarga lebih banyak mampir ke kedai-kedai ramen pinggir jalan.

Biar gak repot cari parkiran bila datang ke mall.

Dasar pemalas

Hehehe.

Yang pasti membuat beda adalah bahan-bahan lokal.Banyak restoran/kedai ramen di Indonesia menggunakan bahan-bahan lokal seperti jahe, serai, dan kemiri untuk memberikan sentuhan rasa khas Indonesia pada kuahnya.

Pernah gak kamu merasakan perbedaan rasa yang signifikan pada makanan yang sama namun berasal dari daerah yang berbeda? Contohnya gudeg. Gudeg di Jakarta seringkali terasa kurang manis jika dibandingkan dengan gudeg asli Jogja. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya cita rasa kuliner Indonesia.

Begitu pula dengan ramen. Meski berasal dari Jepang, ramen di Indonesia telah mengalami berbagai adaptasi untuk mengakomodasi selera lokal yang beragam. Banyak restoran ramen di sini menawarkan varian rasa yang lebih disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, seperti menambahkan sedikit rasa pedas atau manis. Ini membuktikan bahwa kuliner adalah cerminan budaya dan kebiasaan makan masyarakat setempat.

Yang pasti sih, setiap jenis kuah ramen memiliki karakteristik rasa yang berbeda-beda, sehingga dapat memberikan pengalaman kuliner yang unik ketika mencoba bermacam-macam kuah ramen.

Apa kuah ramen kesukaan kamu?

Tinggalkan Balasan

*