
Steak lagi?
Iya nih. Azka masih ingin mencoba steak, setelah tahun lalu mencoba beef steak di Waroeng Steak & Shake, kali ini kami ajak ia ke Steak 21 yang ada di Pejaten Village Mall.
Mungkin ia masih penasaran dengan rasa steak. Atau penasaran dengan steak yang ada garis-garis bekas panggangan pada dagingnya. 😀
Karena aku ada keperluan (cuma ingin liat-liat buku baru aja sih :D) di toko buku Gramedia di Pejaten Village Mall, akhirnya sekalian saja kami ajak mampir ke Steak 21.
Suasana Pejaten Village terlihat lebih sepi bila dibandingkan terakhir kali kami ke mall ini sebelum pandemi Covid-19 melanda tentunya. Lantai dasar mall yang biasanya ramai dengan pameran/bazar namun kali ini terlihat lengang.
Tidak ada pameran atau bazar sama sekali.
Tapi ada live music di salah satu sisinya untuk menghibur para pengunjung mall.
Selama berkunjung di Pejaten Village ini kami tidak lupa menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan, Memakai Masker dan rajin Mencuci Tangan. Eh itu 4M yah.
Steak 21 Pejaten Village
Kami pun langsung menuju ke Steak 21 yang ada di lantai 1. Terlihat tenant yang kami lewati juga masih sepi dari pengunjung. Kalaupun ada, pengunjungnya dapat dihitung dengan jari satu tangan saja.
Steak 21 yang biasanya ramai dengan pengunjung pun, kali ini terlihat tidak ramai ketika kami tiba di depan resto tersebut. Baru ada satu meja yang terisi oleh pengunjung. Kami akhirnya memilih untuk duduk di sudut bagian luar resto, karena kami datang sekeluarga maka kami diperbolehkan duduk dalam satu meja.
Hihihi, lucu juga kalau kami harus pisah makannya.
Harga dan Menu di Steak 21
Setelah melihat-lihat daftar menu yang diberikan oleh crew yang melayani, akhirnya kami memesan Steak Tenderloin untuk Azka, Combi Steak (steak ayam dan daging sapi sirloin) untuk kami nerdua.



Sedang aku hanya memesan tambahan Mashed Potatoes.
Kenapa Azka lebih memilih Steak Tenderloin?
Menurutnya dan menurutku juga sih, daging sapi tenderloin ini lebih lembut dan empuk, Hampir tidak ada urat di dalam potongannya dan tidak alot ketika dikunyah. Aku juga kurang terlalu suka daging sapi Sirloin, padahal menurut beberapa orang potongan Sirloin ini lebih kaya rasa dibandingkan tenderloin.
Lain kali kita coba yang Wagyu atau Rib Eye atau Lamb Chop yah mas Azka. Biar tahu varian rasa daging sapi atau daging lainnya.
Daging sapi di sini adalah daging sapi import (lihat di menu, hihihi). Ada juga steak Wagyu, Lamb Chop, Rib Eye, Grilled Fish, dan lain-lain. Ada juga aneka makanan lainnya seperti nasi goreng, spagheti, grilled sausage, salad dan lain-lain.
Kami tidak perlu menunggu lama hingga pesanan datang. Mungkin karena tidak ada pengunjung lain, jadi masaknya lumayan cepat. Semua steaknya disajikan di hot plate. Dan Azka sudah tentu terlihat senang sekali melihat pesanannya mengeluarkan asap dan bunyi sizzling ketika dituangkan bumbu original oleh pramusaji Steak 21.
Sebenarnya paket Steak Tenderloin yang dipesan Azka mendapatkan potatoes wedges. Tapi ia kurang begitu suka dengan kentang yang jenis ini. Sepertinya karena kentang wedges itu tidak terlalu kering setelah digoreng, beda dengan french fries yang biasa ia makan.
Alhamdulillah kentangnya bisa ditukar dengan french fries alias kentang goreng ala resto ayam goreng kesukaan Azka. Sebenarnya bisa juga ditukar dengan nasi, tapi Azka lebih memilih french fries dibandingkan dengan nasi.
Rasa Steak
Untuk rasa steaknya?
Uenak kata Azka, sayang kami tidak berkesempatan mencoba dagingnya sebelum dituangkan saus mushroom. Tapi menurut Azka uenak. dan lebih enak dibandingkan dengan beragam steak yang ia pernah coba sebelumnya, salah satunya adalah beef steak dari Waroeng Steak and Shake.
Sudah tahu dan bisa membedakan rasa yang enak yah mas? 😀
Kami pun menikmati setiap potong daging yang disajikan.
Ukuran steak yang dipesan untuk Azka adalah yang regular, dengan berat 200 gr. Harga satu porsi Steak Tenderloin Prime yang regular adalah Rp. 110.000. Kuenyang katanya ketika selesai menghabiskan satu porsi steak. Iyalah, banyak itu porsinya.
Hmmm… minus sayurannya sih.
Eh, walau Azka suka Steak, namun ia belum mau mencoba rendang lho. Kalau ditanya kenapa pasti jawabnya selalu sama. Karena bumbu rendang pedas. Ia juga kurang suka dengan hamburger, padahal sama-sama daging sapi lho mas.
Nanti kita coba lagi yah mas, variasi makanan lainnya. Biar kenal berbagai macam rasa makanan Indonesia dan international.
Walau ia bilang kenyang, tapi ternyata perutnya masih bisa menerima 1 porsi Dcrepes. Hahaha…
Lokasi Steak 21 Pejaten Village
Pejaten Village Mall Lantai 1,
Jalan Warung Jati Barat No. 39, Jati Padang, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta