
Bau matahari dan keringat tercium ketika Azka, anak kami yang talkative ini pulang dari bermain bersama teman-temannya siang itu.
Peluh membasahi wajah kecilnya, “Azka capek.. Haus..” ucapnya.
Senangnya melihat buah hati kami lincah bermain, bersosialisasi dengan banyak teman sebayanya.
Apabila satu anak main sepeda yang lain pun ikut mengambil sepeda atau mobil-mobilan besar. Lalu mereka pun beriringan menyusuri gang kecil sekitar rumah eyangnya Azka.
Terkadang terdengar suara salah satu dari mereka memberi komando untuk baris. 😀
Ketika ada yang main mobil-mobilan yang diikat dengan tali, yang lain pun ikut. Yang pasti suasana permainan mereka akan ramai dan cair sekali. Suara tawa dan teriakan mereka berpadu dengan suara percakapan yang penuh semangat.
Tak hanya itu, suara sirene ambulan, polisi, dan pemadam kebakaran pun turut mewarnai imajinasi mereka. Suara-suara itu seakan membawa mereka ke dunia nyata, penuh dengan aksi dan petualangan yang menegangkan.
Ramai sekali.
Bermain mobil-mobilan tali ini bukan hanya tempat bermain biasa, tetapi juga tempat mereka belajar berimajinasi, bersosialisasi, dan bekerja sama. Di sinilah mereka bebas mengekspresikan diri dan menuangkan kreativitas mereka tanpa batas
Baca Juga : Imajinasi dan Kreatifitas Anak Kami
Permainan akan bubar demgam semdirinya ketika salah satu ada yang menangis atau merajuk. Biasalah anak kecil, walau bertengkar saat itu, esok pasti sudah main bersama lagi. Atau ketika ada orang tua yang memanggil untuk tidur siang atau mandi bila mainnya di sore hari.
Terkadang ada luka baru ditubuh kecilnya, entah luka goresan atau bekas terantuk sesuatu. Yang suka buat repot sang ibu atau eyang utinya bila Azka sedang menginap.
Biarlah, bekas luka akan hilang seiring berjalannya waktu.
Melihat Azka asyik bermain mengingatkan akan masa kecilku. Kegembiraan masa kecil yang sangat menyenangkan. Banyak teman, banyak permainan, banyak tanah lapang untuk puas berlari kesana kemari, kalau sekarang sih tanah lapangnya sudah berubah jadi pemukiman padat penduduk.
Buat kami sebagai orang tua, lebih senang melihat Azka asyik bermain dengan teman-teman sebayanya, dibandingkan melihatnya hanya asyik bermain dengan gadget ayah atau ibunya.
Kami percaya manfaat bermain dengan teman-teman sebayanya lebih banyak dibanding ia asyik dengan gadget.
Lalu apakah kami melarang Azka untuk bermain gadget?
Tidak juga, hanya waktunya saja yang kami batasi.
Manfaat Bermain
Kami percaya dengan bermain bersama dengan teman-temannya banyak manfaat yang didapat olehnya :
- Melatih bersosialisasi, mengingat Azka tidak mudah untuk berteman dengan tiap orang yang ia baru kenal. Ada kesan ia ‘memilih’ teman yang menurut ia ‘baik’ dan menjauhi teman yang menurut ia ‘jahat’.
- Menambah pengetahuan dan pengalaman, beragam informasi baru akan diterima ketika anak bermain.
- Melatih imajinasi, terkadang mereka bermain perang-perangan, atau berpura-pura sedang menyetir mobil yang menandakan imajinasi mereka sedang bermain. Anak yang imajinatif akan memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi bila dibandingkan sebaliknya.
- Menambah kosa kata, ini yang perlu perhatian khusus, karena bukan hanya kosa kata yang baik, kosa kata yang buruk terkadang ikut bertambah.
- Melatih motorik, berbeda bila hanya bermain dengan gadget, bermain dengan teman akan membutuhkan aktifitas fisik baik itu motorik kasar ataupun motorik halus sang anak.
- Menambah kreatifitas, entah membuat mainan dari kertas, atau menambahkan gelas aqua di sepedanya agar bunyinya seperti motor. Ide-ide mereka yang orisinal akan keluar dari pikiran mereka, walau kelihatan aneh bagi orang tuanya.
Bermainlah nak, puas-puaslah bermain, berkembanglah nak menjadi pribadi yang menyenangkan.