Ayah ASI ? Bukannya ASI itu air susu ibu? Apa hubungannya dengan ayah? 🙂
Semenjak kelahiran Azka dua bulan yang lalu, kami berdua bertekad dan berkomitmen akan memberikan ASI Eksklusif untuk anak pertama kami ini.
Apa itu ASI Eksklusif?
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) tanpa adanya asupan bahan makanan/minuman lainnya selama 6 bulan. Jadi yang diberikan kepada bayi hanya ASI saja.
Breastmilk is love turned into food
Memberikan ASI kepada si kecil bukan hanya gratis, tapi juga penuh manfaat luar biasa!
Nutrisi Lengkap dan Alami: ASI mengandung segala macam nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Di dalamnya terdapat antibodi alami yang membantu si kecil melawan infeksi dan penyakit.
Praktis dan Memperkuat Ikatan: Menyusui tidak memerlukan persiapan rumit, kapanpun dan dimanapun si kecil membutuhkannya. Proses ini pun membantu memperkuat ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, menciptakan momen kedekatan yang tak terlupakan.
Lebih dari Sekedar Makanan: Menyusui bukan hanya tentang memberi makan, tapi juga tentang memberikan cinta dan kasih sayang kepada si kecil. Sebuah hadiah terbaik yang hanya bisa diberikan oleh seorang ibu.
Alhamdulillah, Allah Subhana wa Ta’ala karuniakan banyak ASI kepada istriku, berlimpah untuk makhluk mungil yang telah Allah anugerahkan kepada kami ini.
Pernah beberapa kali ASInya dipompa, tujuannya agar ketika Azka ingin nenen, bisa diganti dengan ASI perah lewat botol dot.
Tetapi, Azka ternyata anti dot. Ia lebih suka langsung dari sumbernya. 🙂 Beberapa kali di coba, termasuk dengan mencoba berbagai jenis dot, hasilnya nol besar.
Azka tetap tidak mau menyusu dari botol dot. Jadi akhirnya pompa ASI elektrik yang kami beli sebelumnya mubazir tidak terpakai.
Apa itu Ayah ASI ?
Istilah ini merujuk pada seorang ayah yang secara aktif mendukung pasangannya selama proses menyusui. Dukungan ini tidak hanya sekedar semangat, tetapi juga mencakup berbagai peran praktis.
Berikut beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh seorang “ayah ASI”:
- Dukungan Emosional: Seorang ayah ASI harus mampu menjadi sumber semangat dan pengertian bagi sang ibu. Ia mendengarkan keluhan ibu, merayakan keberhasilannya, dan membantu mengatasi tantangan yang muncul selama menyusui.
- Dukungan Fisik: Ini bisa berupa membantu pekerjaan rumah tangga, belanja, dan mengurus bayi sehingga ibu memiliki waktu istirahat dan fokus menyusui. Ayah ASI juga bisa membantu dalam hal mengendong bayi saat menyusui, mengambil perlengkapan, atau mengeluarkan gas setelah bayi selesai menyusu.
- Dukungan Informasi: Seorang ayah ASI berusaha mencari tahu tentang menyusui agar lebih memahami prosesnya dan kebutuhan ibu. Ia dapat mencari tahu tentang teknik menyusui yang berbeda, mengatasi masalah umum, dan mendukung keputusan ibu untuk menyusui.
- Panutan: Seorang ayah ASI memberikan contoh positif kepada bayinya dengan menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Ia juga dapat membantu menormalkan menyusui di depan umum dengan hadir dan mendukung selama sesi menyusui.
Di sinilah peran seorang suami dan ayah untuk membantu sang ibu dalam proses menyusui. Bukan membantu dengan menyusui si kecil yah. Yang dapat dilakukan saya sebagai ayah adalah dengan mendukung proses menyusui, baik dari cara berpikirnya maupun dari tindakan.
Itulah ayah ASI.
Proses menyusui yang tidak ringan ini memerlukan dukungan dari ayah, dari hal-hal sederhana seperti menyenangkan hati sang ibu, ini terbukti lho. Ketika hati istriku sedang senang hatinya, biasanya ASI yang keluar lebih banyak dan lancar.
Menyenangkan hati istri bisa dengan membantu menggendong Azka, membuatnya bersendawa ketika sudah selesai menyusui. menggantikan popok setelah si kecil pipis atau BAB, termasuk memandikan si kecil.
Menenangkan Azka ketika sedang menangis juga termasuk membantu lho, sepulang kerja biasanya Azka saya ajak bermain, yah karena masih bayi, paling di ajak berbicara, di senandungkan lagu Lir – Ilir, shalawat dan menggendongnya keliling rumah.
Kata para ahli sih, ini dapat meningkatkan ikatan antara ayah dan anak.
Yang membuat hati istriku senang juga ketika saya membantu tugas-tugas rumah tangga lainnya, mencuci popok dan pakaian, piring, membersihkan rumah dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Intinya agar istriku bisa dapat istirahat yang cukup dan tidak mengalami baby blues.
Apalagi kami hanya tinggal bertiga dengan Azka, jadi harus pintar-pintar atur waktu dalam menemani buah hati kami.
Dan bulan Januari ini memasuki bulan ketiga Azka menikmati ASI Eksklusif. Kita lanjutkan yah mas Azka, hingga 6 bulan, tetap semangat istriku.
Semangat Azka dan Ibu.