Penataran Express, Kereta Cepat Ekonomi AC Malang – Surabaya

Penataran Express, Kereta Cepat Ekonomi AC Malang - Surabaya 2

Akhirnya proses instalasi People Counter di Mall Olympic Garden, Kota Malang selesai juga selepas Isya, waktunya cari hotel sambil berpikir naik apa besok pagi kembali ke Surabaya.

Pilihannya yang aku tahu hanya dua, bis atau kereta api. Naik kereta? Sepertinya mengasyikkan, sudah lama tidak naik kereta antar kota. Selain itu letak hotel tempatku menginap memang lebih dekat ke stasiun Malang Baru, hanya butuh 10 – 15 menit saja dengan berjalan kaki.

Penataran Express, Kereta Cepat Ekonomi AC Malang - Surabaya 3

Jadwal Keberangkatan Penataran Express

Menyesuaikan dengan jadwal penerbangan yang pukul 13.00 esok hari, waktu keberangkatan yang paling cocok adalah pukul 4.30 pagi. lho?

Pagi banget?

Baca Juga : Rafting di Sungai Cicatih

Terpaksa, karena jadwal keberangkatan dari Malang untuk Penataran Express hanya tersedia pada pukul 4.30, 09.50 dan 15.10. Dengan perkiraan lamanya waktu perjalanan kurang lebih 2.5 jam, pilihannya cuma satu, berangkat pagi sekali.

Daripada terburu-buru mengejar pesawat yang berangkat pukul 13.00 (bila tidak delay, biasanya group singa), lebih baik berangkat lebih pagi. 🙂

Pukul 4.00, dengan mata masih mengantuk aku sudah berada di stasiun Kotabaru Malang. Setelah berjalan 10 menit dari hotel sambil menyeret koper besar berisi peralatan kerja dan baju. Melewati bayang-bayang pohon dan sepinya jalanan kota Malang di dini hari. (loh jadi horor, hihihi)

Harga Tiket & Perjalanan

Harga tiket kereta Penataran Express adalah 25 ribu rupiah, lebih mahal dari Penataran biasa yang hanya 4.000 rupiah saja. Dengan jam keberangkatan paling pagi hanya berbeda 10 menit saja. Usai sholat subuh, aku pun masuk ke gerbong kereta yang bercat biru tua ini.

Sempat takut salah naik kereta juga, karena hanya ada satu penumpang di gerbong pertama. Sampai saat keberangkatan pun, gerbong tidak penuh terisi, hanya berisi sekitar 10 – 20 penumpang saja.

Suasana di luar kereta masih gelap ketika kereta berangkat meninggalkan stasiun Kota Baru. Tidak banyak pemandangan yang bisa dilihat. Suasana kereta yang cukup lengang, membuat aku bisa merebahkan badan di kursi yang biasanya terisi untuk 3 orang. Melepas lelah dan membalas kekurangan tidurku malam sebelumnya.

Fasilitas Penataran Express

Gerbong kereta Penataran Express sudah dilengkapi dengan AC. Tersedia pula stop kontak di setiap kursi, sangat membantu untuk mereka yang memerlukan untuk mencharge smartphone atau laptop.

Sekitar pukul 6 pagi aku terbangun karena kebelet buang air kecil, ternyata kereta sudah memasuki stasiun Sidoarjo. Toilet kereta ini cukup bersih, airnya juga tersedia (Pengalamanku dulu sekali, bila naik kereta ekonomi, toiletnya ya begitulah :D). Tersedia pula stop kontak di setiap kursi, sangat membantu untuk mereka yang memerlukan.

Sekitar pukul 07.00 kereta mulai memasuki tasiun Gubeng, Surabaya. Seharusnya untuk mereka yang ingin melanjutkan perjalanan ke Bandara International Juanda dapat turun di Stasiun Waru yang berseberangan dengan Terminal Bus Bungur Asih. Dari Terminal Bungur Asih dapat melanjutkan naik bus DAMRI untuk ke Bandara

Karena masih pagi, kuputuskan lanjut saja sampai Gubeng, sekalian cari makan pagi. Baru nanti lanjut perjalanan ke Bandara Internasional Juanda.

Menurutku, kereta ini lumayan bersih, harga tiket juga tidak beda jauh dengan bus, tepat waktu, nyaman, tidak ada penjual asongan. Jumlah penumpang yang tidak banyak mungkin dikarenakan selisih harga tiket dengan Penataran biasa yang cukup jauh.

Salut untuk PT. KAI yang terus berbenah.

Update :

Mulai tanggal 6 Januari  2015, KA Penataran express dipensiunkan oleh PT. KAI Daop 8 Surabaya, berita lengkapnya dapat dilihat disini.

Tinggalkan Balasan

*