Setelah sekian lama pandemi Covid-19 menyerang dunia, akhirnya hari Selasa lalu aku diharuskan ikut rapid test covid 19.
Hari pertama pemberlakuan PSBB kedua di DKI Jakarta, aku menerima pesan whatsapp dan email dari pihak HRD.
Isinya mengharuskan setiap karyawan mengikuti rapid test covid 19, dengan batas waktu terakhir tanggal 30 September 2020
Pihak kantor sendiri sudah menunjuk sebuah Laboratorium yang berlokasi tidak jauh dari kantorku.
Kenapa aku diharuskan rapid test covid-19?
Penyebab utamanya adalah karena ada rekan kerjaku yang positif terkena Covid-19. Iya, ia dinyatakan positif setelah menjalani swab test yang kedua kalinya. Dan ia tidak mengalami gejala penyakit corona ini Atau yang lebih dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG)
Untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan akhirnya pihak perusahaan mewajibkan setiap karyawan untuk mengikuti rapid test covid 19.
Waktunya Rapid Test
Aku pun menuju ke Laboratorium yang ditunjuk pada hari Selasa siang, setelah sebelumnya harus rapat online terlebih dahulu dengan salah satu customer. Hal ini dilakukan karena ada instruksi dari perusahaan untuk tidak keluar wilayah JABODETABEK selama masa PSBB yang mulai berlaku tanggal 14 September 2020 lalu.
Aku pun sudah mengetahui hasil rapid test beberapa rekan kerjaku yang sudah melakukan rapid test pada pagi harinya, dan hasilnya membuatku sedikit takut. Karena ada dua orang rekanku yang terdeteksi reaktif.
Reaktif yah, bukan positif.
Apabila hasil rapid test ini reaktif maka kita harus mengikuti PCR (Polymerace Chain Reaction)-Swab Test dan melakukan isolasi mandiri.
Ketakutanku timbul karena beberapa hari sebelumnya aku ada kontak dengan kedua orang tersebut, walau hanya sekeder berbincang-bincang.
Dan lagi aku sedikit demam, flu dan batuk.
Suasana laboratorium sepi siang itu, hanya aku dan satu orang kawanku yang datang untuk melakukan rapid test. Setelah mengisi data dan formulir tentang covid-19, proses selanjutnya adalah pengambilan sampel darah. Karena testnya adalah test serologi maka darah yang diambil bukan setetes atau dua tetes saja.
Tetapi satu tabung kecil darah yang diambil dari lengan.
Selesai ambil sampel darah kami berdua harus menunggu hasilnya setelah 1 – 2 jam. Biaya rapid test serologi di Laboratorium Kualita Medica ini adalah sebesar Rp. 150.000 per orangnya.
Setelah 1.5 jam, ada telepon dengan nomor lokal masuk ke smartphoneku. Jarang-jarang nih ada telpon dari nomor lokal, kalaupun ada biasanya yang telpon sih telemarketer :D.
Namun aku angkat juga, takutnya memang dari laboratorium tempat aku melakukan rapid test beberapa saat yang lalu. Dan ternyata benar saja.
Kami berdua pun segera meluncur lagi ke laboratorium tersebut untuk mengambil hasil test. Dan hasilnya Non reaktif.
Eit jangan senang dulu.
Sebenarnya rada bingung juga mengenai hasil test ini. Karena ada catatan di hasil pemeriksaan laboratorium, yang bunyinya seperti ini :
Bila hasil non reaktif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARS-Cov-2 sehingga masih menularkan ke orang lain.
Hasil non reaktif dapat terjadi pada kondisi :
- Seseorang belum / tidak terinfeksi
- Window Period (terinfeksi namun antibodi belum terbentuk
- Immnocompromised
- Kadar antibodi di bawah level deteksi alat.
Lalu apa fungsinya dari rapid test ini? Reaktif di minta untuk PCR Swab test, Non Reaktif diminta untuk melakukan rapid test kedua.
Aneh juga menurutku.
Akhirnya aku pun melakukan riset di Google mengenai rapid test Covid-19 ini.
Mengenal Rapid Test Covid-19
Rapid test merupakan metode skrining awal (penyaringan awal) untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi IgM dan IgG. Dua antibodi ini diproduksi oleh tubuh kita untuk melawan virus corona.
Bila dua antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh kita, artinya tubuh kita pernah dimasuki si virus. Hasil dari rapid test ini adalah Reactive dan Non Reactive.
Eits, tapi hasil dari rapid test ini belum bisa dijadikan patokan bahwa kita positif atau negatif terkena serangan virus covid-19 yah. Karenanya bila hasil testnya reaktif, kita diharuskan ikut swab test untuk memastikan diagnosa penyakit.
Jenis Rapid Test Covid 19
Pihak kantor juga mengharuskan rapid test yang dilakukan adalah Rapid Test Serologi.
Apa lagi itu?
Jadi ada dua jenis rapid test covid 19 saat ini, yaitu
1. Rapid Test Corona
Rapid test dilakukan dengan menggunakan satu alat/stik yang lalu diberi sampel darah, biasanya cukup dengan setetes atau beberapa tetes saja. Kita hanya perlu menunggu 10 – 15 menit untuk mengetahui hasilnya reaktif atau non reaktif.
2. Rapid Test Serology
Rapid test ini dilakukan dengan mengambil darah dari lengan kita yang langsung dimasukkan ke dalam tabung darah untuk di analisa di laboratorium. Waktu prosesnya sekitar 1 – 2 jam.
Test serologi ini diklaim lebih akurat dan lebih baik bila dibandingkan dengan rapid test. Dan deteksi antibodinya juga diklaim lebih objektif.