Menyaksikan Tari Kecak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana

Dalam balutan kain yang indah, tubuhnya menari bagai ombak di pantai, lembut namun kuat, menghanyutkan penonton dalam keindahan tarian kecak.
Penari wanita yang memerankan Dewi Winata, ibu dari sang Garuda dalam kisah Garuda Wisnu Kencana.

Menutup hari pertama perayaan ulang tahun Cerindo Group ke-20 yang padat, kami berkesempatan singgah sejenak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Setelah sebelumnya menikmati keindahan Pura Luhur Uluwatu dan Pantai Pandawa, walaupun waktu di Pantai Pandawa cukup terbatas akibat keterlambatan penerbangan,

Eh, masih ada satu tujuan lagi deh. BBC Cafe di Jimbaran untuk makan malam.

Menyaksikan Tari Kecak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana 1

Seingatku ini juga merupakan kunjungan kesekian kalinya ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Bedanya kali ini hari menjelang senja ketika kami tiba di lokasi. Dan waktunya pun sudah mepet dengan jadwal pementasan Tari Kecak di amphiteater.

Baca juga :
Liburan ke Bali? Jangan Lupa ke Pura Luhur Uluwatu
Serunya Menantang Jeram di Sungai Ayung, Bali

Dan hujan pun mulai turun ketika kami mulai mendekati tempat pementasan Tari Kecak.

Sesampainya di amphitheater hujan pun turun dengan derasnya. Amphitheater sudah penuh dengan penonton, saya pun harus puas hanya mendapatkan tempat duduk di bagian paling atas, lumayan jauh juga jaraknya dari panggung utama.

Harga Tiket Masuk Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana

Karena saya ditraktir oleh kantor, jadi tidak tahu pastinya berapa harga tiket masuk ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini. Hehehehe

Tapi mengutip dari laman resmi GWK Cultural Park berikut adalah harga tiket masuknya.

ULTIMATE BUNDLING TICKET

Harganya Rp. 300.000 per tiket.

Paket lengkap untuk menikmati Taman Budaya GWK tanpa repot! Satu tiket untuk semua pengalaman liburan Anda di Destinasi Wisata Favorit Bali.

Tiket ini termasuk:

  • Satu Tiket Masuk Taman Budaya GWK untuk satu orang (Dewasa/Anak-anak/Lansia)
  • Akses ke GWK – TOP OF STATUE TOUR di lantai 9 dan 23 patung Garuda Wisnu Kencana (GRATIS, termasuk pemandu wisata)
  • Minuman gratis di Restoran Jendela Bali
  • Jelajahi ASANA Artseum (Museum Tematik & Studio Foto Pertama & Terbesar di Bali)
  • Saksikan berbagai Pertunjukan Budaya Bali (Setiap jam, dari jam 11:00 pagi hingga 6:00 sore waktu setempat)
  • Saksikan bioskop keluarga “Petualangan Garuda Cilik” di Garuda Sineloka Mini Theater (Setiap jam dari jam 10:30 pagi hingga 7:30 sore waktu setempat)
  • Tiket berlaku untuk sepanjang hari! Masuk dan keluar gratis ke area GWK (dengan meminta stempel di gerbang keluar)

REGULAR ENTRANCE TICKET

Harganya Rp. 120.000 per tiket.

Satu tiket untuk kesenangan sepanjang hari!

Tiket ini termasuk:

  • Satu Tiket Masuk Taman Budaya GWK untuk satu orang (Dewasa/Anak-anak/Lansia)
  • Minuman gratis di Restoran Jendela Bali
  • Jelajahi ASANA Artseum (Museum Tematik & Studio Foto Pertama & Terbesar di Bali)
  • Saksikan berbagai Pertunjukan Budaya Bali (Setiap jam, dari jam 11:00 pagi hingga 6:00 sore waktu setempat)
  • Saksikan bioskop keluarga “Petualangan Garuda Cilik” di Garuda Sineloka Mini Theater (Setiap jam dari jam 10:30 pagi hingga 7:30 sore waktu setempat)
  • Tiket berlaku untuk sepanjang hari! Masuk dan keluar gratis ke area GWK (dengan meminta stempel di gerbang keluar)

Menjelan pukul 18.00 WITA pertunjukan pun di mulai.

Tari Kecak: Sejarah dan Makna

Penari Kecak membawakan pertunjukan epik di Amphiteater Garuda Wisnu Kencana, Bali.
Tari Kecak di Garuda Wisnu Kencana

Tari Kecak berasal dari Bali.Tarian ini biasanya menceritakan kisah Ramayana, sebuah epik India yang sangat populer di Indonesia. Yang unik dari Tari Kecak adalah iringannya yang hanya menggunakan suara “cak” yang diucapkan berulang-ulang oleh para penari laki-laki sambil duduk melingkar. Suara “cak” ini menciptakan irama yang sangat khas dan mistis.

Para penari laki-laki menggunakankain kotak-kotak berwarna hitam putih, dan bertelanjang dada. Sedangkan para penari yang memerankan tokoh lainnya menggunakan kostum tradisional.

Kisah Tari Kecak di GWK

Pertunjukan Tari Kecak di GWK menyajikan kisah tentang sosok Garuda yang yang berusaha menyelamatkan ibunya dari perbudakan Sang Naga (Sang Kadru)

Di kisahkan pada suatu masa, hiduplah seorang burung raksasa bernama Garuda. Hatinya hancur melihat ibunya, Dewi Winata, diperbudak oleh sang Kadru, ratu para naga. Di antara para naga itu adalah Anantaboga, Basuki dan Taksaka. Semuanya diangkat sebagai anak oleh Kadru.

Dewi Winata kalah dalam sebuah taruhan yang curang, dan harus menanggung penderitaan sebagai budak.

Garuda bertekad untuk membebaskan ibunya. Dengan semangat membara, ia berkelana mencari Tirtha Amertha, air suci yang diminta sang Kadru sebagai syarat untuk membebaskan ibunya.

Perjalanannya penuh liku dan rintangan. Namun, tekadnya yang kuat membuatnya terus maju. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Dewa Wisnu, penguasa seluruh alam semesta. Dewa Wisnu terkesan dengan ketulusan Garuda dan bersedia membantunya.

Dengan kekuatan Dewa Wisnu, Garuda berhasil mendapatkan Tirtha Amertha. Ia segera kembali ke tempat Sang Kadru dan membebaskan ibunya. Sejak saat itu, Garuda menjadi kendaraan suci Dewa Wisnu, abadi dalam sejarah sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan kasih sayang seorang anak kepada ibunya

Pertunjukan berlangsung kurang lebih selama tiga puluh menit. Dibawakan dengan sangat apik oleh para penari. Penonton juga dapat berfoto bersama para penari ketika pertunjukan telah usai.

Dan kami pun melanjutkan perjalanan untuk mengeksplore kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.

Patung Garuda Wisnu Kencana

Gelapnya malam perlahan menyelimuti kami setelah pertunjukan tari kecak berakhir. Kami masih penasaran ingin mengeksplorasi lebih jauh keindahan kompleks Garuda Wisnu Kencana, namun minimnya pencahayaan membuat kami kesulitan mengabadikan momen-momen tersebut.

Baik dalam bentuk foto ataupun footage video.

Padahal banyak spot menarik di kawasan GWK ini loh. Mungkin bila kami datang siang hari, kami bisa berfoto di banyak tempat.

Salah satunya tentu saja patung Garuda Wisnu Kencana.

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah sebuah patung monumental yang terletak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali. Patung ini merupakan salah satu karya seni terbesar di dunia dan menjadi ikon pariwisata Bali.

Dengan tinggi mencapai 122 meter, patung ini sangat mengesankan dan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Seorang pria berpose di depan patung garuda wisnu kencana yang bermandikan cahaya lamput malam.
Di depan Patung GWK

Patung ini menggambarkan Dewa Wisnu yang sedang menunggangi garuda, burung mitologi Hindu yang kuat. Pembangunan patung ini dimulai sejak tahun 1980-an dan baru selesai sepenuhnya pada tahun 2018.

Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan hasil karya dari seorang seniman Indonesia yang sangat berbakat, yaitu I Nyoman Nuarta. Beliau adalah seorang pematung yang karyanya sangat dikenal baik di dalam maupun luar negeri.

Selesai berfoto rombongan Cerindo Group pun melanjutkan perjalanan ke daerah Jimbaran untuk makan malam. Apa makan malamnya?

Sea food tentu saja, karena kawasan Jimbaran terkenal dengan sea food nya.

Tinggalkan Balasan

*