Setelah sekian lama tidak ikut touring, akhir bulan Maret 2018 ini saya kembali melakukan touring bersama rekan-rekan dari ex Avon Indonesia.
Mumpung ada libur di hari Jum’at, 30 Maret 2018.
Tujuan kami kali ini adalah kemping atau berkemah di Camping Ground Batu Tapak, Cidahu, Sukabumi.
Kenapa Cidahu?
Selain dekat dari Jakarta, yang pasti sih kami ingin melihat dan mandi di air terjun yang banyak terdapat di sekitar Camping Ground Batu Tapak ini.
Walau pada kenyataannya saya sudah tidak kuat berjalan ke lokasi air terjun, eh pulang ke camping groundnya deh.
Perjalanan Bogor – Batu Tapak
Salah satu hal terasyik kala touring itu adalah menikmati riding selama perjalanan. 6 motor berbagai merek dan tipe akhirnya berangkat dari titik kumpul di SPBU Shell di Jalan Raya Pajajaran Bogor. Setelah sempat ngaret karena menunggu rekan yang tak kunjung datang.
Walau jarak touringnya tidak terlalu jauh tetapi tetap mengasyikkan. Bila dihitung dari rumahku, jarak yang saya tempuh adalah 80 km sampai ke Batu Tapak Camping Ground.
Alhamdulillah selama perjalanan kami tidak menemui aral rintangan berarti. Kemacetan juga belum terlalu panjang. Jalan yang kami lalui juga cukup bagus.
Hanya sedikit berdebu ketika melalui proyek pembangunan jalan tol Bogor – Sukabumi.
Karena hari Jum’at, eh iya beberapa kali touring, kami selalu berangkat di hari Jum’at. Alasan utamanya agar pada hari Minggu bisa istirahat sebelum memulai bekerja kembali di hari Senin.
Kami pun singgah sejenak di sebuah masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at.
Baca juga :
Touring Ke Pemandian Air Panas Cisolok, Sukabumi
Menikmati Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih, Surabaya
Rafting di sungai Cicatih/Citatih Sukabumi
Beberapa tanjakan membuat motor Honday Spacy yang saya kendarari sedikit mengalami kesulitan. Walau awalnya berada di depan, namun akhirnya selalu di belakang barisan.
Entah karena motornya atau faktor berat badan pengendara dan penumpangnya yang mempengaruhi. 🙂
Camping Ground Batu Tapak Cidahu, Sukabumi
Camping Ground Batu Tapak terletak di Jalan Raya Cangkuang KM 12, Cidahu, Sukabumi. Di kawasan hutan lindung bukit Cangkuang di kaki Gunung Salak. Dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Lokasinya sendiri dekat dengan pintu masuk Taman Nasional Halimun Salak.
Perkemahan Batu Tapak memiliki lahan perkemahan yang terdiri dari tiga buah lapangan berjenjang, lengkap dengan fasilitas MCK, musholla, dan rumah makan.
Menurutku Camping Ground Batu Tapak lebih merupakan tempat rekreasi keluarga. Bukan untuk mereka yang ingin “serius” merasakan pengalaman berkemah di alam bebas.
Infonya kalau memang ingin berkemah dengan suasana alam dapat memilih Bumi Perkemahan Cangkuang yang terletak di dalam Taman Nasional Halimun Salak.
Pemandangan alam dari Bumi Perkemahan Batu Tapak sendiri sangat menarik. Dari kejauhan dapat terlihat air terjun, walaupun kecil. Salah satu hal yang menyurutkan langkah kami untuk berkunjung ke sana.
Jauuuuuuuh. 🙂
Pada awalnya kami ingin membawa tenda dan perlengkapan sendiri. Seorang rekan mempunyai tenda besar yang dapat menampung seluruh peserta touring. Namun sepertinya akan memerlukan waktu untuk mendirikan tendanya. 🙂
Akhirnya kami putuskan untuk menyewa dua buah tenda dome lengkap dengan sleeping bagnya.
Enaknya kemping di sini, kami tidak perlu repot bawa perlengkapan berkemah dan mendirikan tenda. Tendanya juga sudah didirikan oleh pengelola Camping Ground Batu Tapak lengkap dengan aliran listrik, biar tidak terlalu gelap.
Untuk berkemah di Bumi Perkemahan Batu Tapak ini, kita dikenakan biaya Rp. 20.000/orang/malam, untuk yang menyewa perlengkapan di sini. Sedangkan kalau kita mau membawa tenda dan perlengkapan berkemah sendiri biayanya menjadi Rp. 50.000 / orang / malam.
JKita juga bisa membeli kayu bakar untuk acara api unggun di depan tenda.
Daftar lengkap harga sewa tenda dan perlengkapan berkemah dapat di cek di website resmi mereka di batutapak.com.
Salah Air Terjun
Menurut informasi dari pihak pengelola ada 7 air terjun yang terdapat di sekitar Camping Ground Batu Tapak. Namun letaknya lumayan jauh masuk ke dalam Taman Nasional Halimun Salak.
Mendengar informasinya saja sudah membuat beberapa dari kami mengurungkan niat untuk ke air terjun tersebut. 🙂 Terutama sih saya.
Niatnya sih ingin ke dua air terjun yang letaknya paling dekat dengan camping ground, tetapi akhirnya kami hanya ke mini air terjun yang letaknya “hanya” sekitar 3 kilometer dari lokasi kemah.
Untuk ke mini air terjun ini kami harus menuruni jalan setapak yang lumayan jauhnya.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan alam pegunungan yang sangat indah.
Sayangnya ketika tiba di bawah dan ada persimpangan, tidak ada petunjuk jalan untuk menuju mini air terjun. Yang seharusnya ke arah kanan untuk menuju mini air terjun, kami malah ke arah kiri.
Memang sih ketemu pancuran yang kami pikir itulah mini air terjunnya, dan ternyata kami salah. Hahahaha.
Karena mini air terjun yang asli ada area yang dapat dibuat berenang. Hal yang kami ketahui setelah selesai bermain di pancuran, dan ada pengelola yang memberi tahu kami lokasi mini air terjun sebenarnya. 😀
Perjalanan pulang ke camping ground cukup menguras tenaga dan saya menjadi orang terakhir yang tiba di lokasi perkemahan. Naik dengan perlahan sekali dengan sesekali berhenti.
Karena gejala hipoglikemik yang sudah mulai terasa.
Alhamdulillah masih selamat sampai di bumi perkemahan, walau dengan badan terasa remuk. Dan selepas makan malam saya pun langsung tertidur pulas karena kelelahan.
Ketika teman-teman lainnya asyik menunggu sunrise di Taman Nasional Halimun Salak, saya malah tidur kembali setelah melaksanakan shalat subuh berjamaah. Belum pulihnya tenaga membuatku mengurungkan niat untuk ikut menanti sunrise.
Sayang sebenarnya tidak menyaksikan sunrise.
Yang terpikir olehku adalah menyiapkan kondisi untuk perjalanan pulang ke Jakarta. Gak papa deh gak dapat foto dan video ketika sunrise.
Fasilitas Batu Tapak Camping Ground
Pilihan tenda yang disediakan pengelola camping ground lumayan komplit. Dari tenda yang sederhana sampai yang mewah berisikan spring bed. Lebih mirip hotel di tengah bumi perkemahan.
Tersedia juga fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) yang sudah dilengkapi dengan air panas. Walau di beberapa tempat air panasnya tidak keluar.
Tersedia juga ruang musholla untuk melaksanakan shalat berjamaah. Tetapi karena letaknya yang berdekatan dengan hutan, tak jarang ada serangga yang berdiam di dalam musholla, terutama kerumunan semut hitam.
Kantin?
Di dalam camping ground juga terdapat kantin dan rumah makan yang menyediakan berbagai macam masakan dan minuman. Harga makanan di rumah makannya rata-rata Rp. 35.000.
Kantinnya buka 24 jam non stop lho.
Ada juga paket catering untuk sarapan, makan siang ataupun makan malam. Kalau mau cari makanan dan kopi yang rada murah, ada warung-warung di sekitar pintu masuk Taman Nasional Halimun Salak.
Terdapat pula fasilitas permainan seperti paint ball, flying fox, spider web dan lain-lain. Untuk area parkir juga cukup tersedia dan aman menampung mobil atau motor pengunjung.
Mungkin lain kali kami kembali lagi ke sini untuk mandi di air terjun yang sebenarnya. 🙂