Cisolok? Ada apa yah di sana?
Kali ini kami berkesempatan untuk jalan-jalan naik motor ke Cisolok, Sukabumi.
Tujuannya adalah pemandian air panas, Cisolok. Pengen berendam air hangat untuk menghilangkan kepenatan. ๐
Jalur touring yang kami pilih adalah Jakarta โ Depok โ Bogor โ Cipaku โ Cikadang โ Pelabuhan Ratu โ Cisolok, dan pulang dengan jalur yang sama pula.
Alhamdulillah cuaca cerah mengiringi sepanjang perjalanan berangkat dan pulangnya.
Keberangkatan ke Cisolok, Sukabumi
D-day, T-time. Baru Pak Nurul dan saya yang tiba di titik awal keberangkatan, SPBU dekat Cilandak Commercial Estate. Baru pada pukul 8.30 semuanya baru lengkap.
Konvoi motor berbagai merek dan tipe dari Jakarta ke Bogor untuk bertemu dengan teman kami Yadi dipimpin oleh Hendri dan saya lebih memilih posisi belakang untuk mengawal agar tidak ada yang tertinggal jauh dari rombongan.
Tidak ada aral berarti yang ditemui di jalan. Di Warung Jambu Dua, Bogor, bro Yadi bergabung bersama istrinya.
Perjalanan pun dilanjutkan.
Perjalanan berlanjut dipimpin oleh bro Yadi, karena ia yang lebih tahu jalan. Rute yang di ambil melewati rute alternatif Cipaku. Jalur alternatif yang relatif kosong dan lancar yang membuat konvoi tetap terjaga rapi dalam satu barisan.
Baca juga:
Rafting di Sungai Cicatih/Citatih, Sukabumi
Menikmati sedapnya Kupat Tahu Magelang
Tepat pukul 11.30 kami berhenti di Masjid An-Nawawi di Jalan Sukabumi Raya untuk melaksanakan sholat Jumโat. Dan kami sedikit mendapat kejutan. Entah sudah kebiasaan atau terkait tahun baru Hijriyah.
Selesai sholat Jumโat ada sedikit jamuan dari pengurus Masjid. ๐ lumayan untuk mengganjal perut sebelum makan siang.
Jalur Cikidang โ Pelabuhan Ratu
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan melalui jalur alternative Cikidang โ Pelabuhan Ratu. Jalur yang berliku dan asyik untuk dilalui. Melewati perkebunan kelapa sawit dan tempat wisata arus liar Citarik, hawa yang sejuk dan lengangnya jalan membuat perjalanan terasa nyaman.
Sepuluh kilometer menjelang kota Pelabuhan Ratu, jalur yang dilewati menuntut kewaspadaan tinggi. Tanjakan dan turunan yang cukup terjal menguji kemampuan pengemudi dan motor yang dikendarai.
Sempat terjadi beberapa insiden kecil, yang alhamdulillah tidak menyebabkan rombongan mengalami kecelakaan fatal.
Pemandian Air Panas Cisolok, Sukabumi
Lokasi pemandian air panas cisolok, terletak sekitar 14 km dari kota Pelabuhan Ratu. Menempuh perjalanan kira-kira 30 menit untuk sampai ke lokasi pemandian.
Sesampainya di pemandian air panas Cisolok, kami disambut oleh pemandangan yang begitu asri. Uap air panas mengepul, menciptakan suasana yang begitu menenangkan. Kolam pemandiannya pun cukup luas.. Saat berendam, rasa lelah dan penat seketika hilang. Hangatnya air yang menyelimuti tubuh membuat saya merasa sangat rileks. Sayangnya, kebersihan lingkungan sekitar kolam masih perlu ditingkatkan
Tempat pemandian air panas Cisolok ini buka dari pukul 08.00 – 18.00 setiap harinya. Oh, ya air panas di pemandian ini bersumber dari geyser yang berada di aliran sungai Cisolok.
Untuk masuk ke kolam pemandian air panas Cisolok, kami dikenai biaya masuk sebesar Rp. 2.000/orang.
Ternyata lokasi pemandian ini sangat diminati orang Korea. Ketika kami tiba di lokasi, rombongan turis (+/- 40 orang) dari Korea baru selesai mandi.
Ada 2 kolam untuk berendam di lokasi pemandian air panas Cisolok ini. Tetapi ketika kami tiba hanya satu yang bisa digunakan.
Karena kolam yang satu baru saja di isi dari sumber air panasnya. Kalau kata pengelolanya masih panas benar.
Ternyata memang hanya satu kolam yang dapat digunakan. Kolam yang satu digunakan untuk menampung air panas baru. Setiap hari kolam berendam yang digunakan oleh pengunjung akan dikuras lalu diisi dari kolam tampungan air panas yang sudah diinapkan sebelumnya.
Selain kolam pemandian umum, kita juga bisa mandi air panas di sungai yang tidak dikenai biaya. Kalau kita ingin lebih privat, bisa menyewa kamar rendam yang hanya bisa digunakan satu orang saja.
Sayangnya, sama seperti tempat wisata lain di Indonesia. Lokasi terlihat kotor oleh sampah dan kurang terawat. Termasuk keberadaan kamar bilas yang sedikit memprihatinkan.
Mungkin bila dirawat dengan baik akan lebih banyak pengunjung yang datang. Rasanya kalau harga tiket masuknya dinaikkan sedikit, dananya dapat digunakan untuk perawatan tempat wisata pemandian air panas Cisolok ini.
Dan Bro Yadi berpisah dengan kami di sini. Beliau dan istri harus pulang malam itu juga. Thanks bro atas jasa antarnya dari Bogor ke Pelabuhan Ratu.
Life is like a hot bath. It feels good while you’re in it, but the longer you stay, the more wrinkled you get.
Jim Davis
Semalam di Pelabuhan Ratu
Berbeda ketika touring ke Cipanas sebelumnya, touring kali ini kami tidak merencanakan akan menginap di mana. Untuk menginap di Inna Samudra Beach, jelas saja keuangan yang dikumpulkan tidak akan mencukupi. ๐
Akhirnya kami memilih penginapan untuk para backpacker.
Kami cukup membayar 50 ribu per kamar, lengkap dengan kamar mandi di dalam. Kami pun menyewa 3 kamar untuk 7 orang rombongan.
Selesai beristirahat sejenak, mandi dan berganti pakaian kami pun mencari makan malam di kota Pelabuhan Ratu. Tujuan tentu saja Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Ratu
Sayangnya ketika kami tiba di sana, suasana sudah cukup sepi. Penjual ikan pun hanya tinggal sedikit. Pilihan ikan yang dijual juga sangat terbatas.
Rupanya kami terlalu malam datang, walau saat itu baru pukul 21.00 WIB.
Entah karena memang sudah kelaparan, atau kami yang tidak bisa menghitung kebutuhan makan malam kami bertujuh. Jadilah kami membeli 1 kg ikan tongkol, 1 kg ikan kakap, 2 kg ikan marlin dan ยฝ kg cumi.
Yang ternyataโฆ.
Tidak bisa kami habiskan semuanya. ๐ Akhirnya setengahnya dibungkus untuk sarapan pagi.
Perjalanan Pulang
Pagi menjelang.
Kami sudah terbangun ketika jarum jam menunjukkan pukul 4.15. Dibangunkan suara adzan dari mushola dekat penginapan.
Perjalanan pulang dimulai dengan menyempatkan diri mampir kembali ke Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Ratu untuk sedikit membeli oleh-oleh.
Perjalanan pulang kami lalui dengan sedikit lebih santai.
Apalagi kami masih lelah setelah mengemudi sehari sebelumnya. Tidak ada aral melintang, kecuali pecahnya kotak pembungkus ikannya Pak Nurul di tengah jalan.
Yang untungnya ikannya tidak sempat lompat keluar.
Untung mulu yah. ๐
Masuk kembali ke Jalan Sukabumi Raya, lalu lintas sudah mulai padat. Dan yang dikhawatirkan terjadi, rombongan tercerai berai di tengah kemacetan. Saya yang ada di belakang sempat kehilangan Pak Nurul yang beradad tepat di depan saya.
Walau akhirnya bisa bertemu kembali di pertigaan Caringin.
Sayangnya anggota rombongan lainnya yang menghilang, Pak Komar. Sempat dikejar sampai Ciherang, tetapi tidak diketemukan. Padahal ia yang sangat ingin mampir ke Warso Farm untuk menikmati durian.
Perjalanan pun kami lanjutkan dengan sisa 6 motor, rombongan melanjutkan perjalanan untuk menikmati duren dan makan siang di Warso Farm. Tanpa kehadiran Pak Komar yang kepingin banget makan duren.
Ketika berangkat sebenarnya sudah ingin mampir, tetapi ternyata Warso Farm tutup setiap hari Jumโat.
Setelah makan siang, 3 durian habis di sikat oleh 5 orang. 5?
Iya, saya tidak terlalu suka dengan buah yang satu ini. Baunya yang menyengat sering membuatku pusing.
Puas menikmati durian, rombongan kembali berkonvoi santai sampai Jl. Batutulis Bogor, sebelum akhirnya tercerai berai kembali. Yang tersisa bersama tinggal 3 motor, aku, Pak Nurul dan Khamam.
Kami pun melanjutkan konvoi sampai perempatan Juanda Depok, dan berpisah untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing โ masing.
Alhamdulillah kami semua selamat sampai rumah masing โ masing.