
Setelah gagal divaksin covid-19 sebulan yang lalu, hari Sabtu pekan lalu aku kembali mencoba untuk ikut vaksinasi masal.
Sebenarnya sempat beberapa kali mencoba ambil nomor antrian vaksin di Setu Babakan.
Tapi selalu kehabisan nomor.
Mungkin karena aku datangnya setelah sholat subuh terlebih dahulu. Karena ketika sampai di setu babakan setelah sholat subuh, antriannya selalu panjang.
Alasan utama kenapa ingin kembali ikut vaksin di Setu Babakan adalah karena vaksin yang digunakan. Yups, vaksin yang digunakan masih sinovac. Sedang tempat lain yang mengadakan vaksinasi masal mulai menggunakan vaksin AstraZeneca (AZ).
Takut yah?
Banyak cerita beredar mengenai efek samping dari vaksin AstraZeneca, yang beritanya lebih banyak bila dibandingkan dengan vaksin Sinovac. Katanya sinovac lebih sedikit efek sampingnya.
Apa Beda Vaksin Sinovac dan AstraZeneca?
Vaksin Sinovac | Vaksin AstraZeneca | |
Produsen | Sinovac Biotech, Beijing. China | AstraZeneca, Cambridge, Inggris |
Teknologi Pembuatan | Menggunakan virus Sars-Cov2 yang telah dimatikan (inactivated) untuk memicu respons imun tubuh. | menggunakan virus adeno hidup (adenovirus) yang telah dimodifikasi sebagai ‘pengirim’ protein khusus. Protein ini yang memberi iinstruksi sel tubuh untuk memproduksi sebagian kecil virus Corona yang akan memicu respons imun tubuh. |
Efikasi (Tingkat Kemanjuran Vaksin) | Menurut WHO, vaksin Sinovac mempunyai nilai efikasi mencegah kasus corona 51 persen pada orang berusia 18 tahun ke atas. | Sedangkan vaksin AstraZeneca menurut WHO 63.09 persen efektif mencegah kasus Covid-19 bergejala. |
Efek Samping | Ada 10.000 laporan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imuniasi) non serius dan 200 KIPI Serius sampai dengan bulan Mei 2021 | Ada 9.000 kasus KIPI Non serius dan 18 kasus KIPI serius. Tapi vaksin ini memiliki resiko adanya pembekuan darah pada penerima vaksin. |
Jadwal Pemberian Vaksin | Untuk perlindungan optimal, rentang waktu antara dosis pertama dan kedua adalah 28 hari atau 4 minggu. | Sedangkan dosis kedua vaksin AstraZeneca diberikan 12 minggu setelah dosis pertama |
Penyimpanan dan Distribusi | Vaksin sinovac dapat disimpan sampai dengan 3 tahun dalam lemari pendingin dengan suhu 2 – 8 derajat celcius. | Maksimal lama penyimpanan dalam lemari pendingin dengan suhu 2 – 8 derajat celcius adalah 6 bulan. |
Efek samping non serius dari kedua vaksin ini relatif sama, mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah. Hanya saja untuk vaksin AstraZeneca ada resiko terjadinya pembekuan darah setelah pemberian vaksin.
Nah kan?
Serem kan?
Takut kan?
Vaksin Covid-19 di Transmart Cilandak

Vaksinasi masal di Transmart Mall Cilandak ini diadakan oleh CT Corp dan vaksinasinya terbuka untuk umum.
Salah satu kemudahan ikut vaksinasi di sini adalah kita dapat mendaftar secara online. Yang aku rasa sih lebih mudah bila dibandingkan ketika mendaftar online melalui JAKI (Jakarta Kini). Pendaftaran onlinenya dapat melalui web www.detik.com ataupun aplikasi detik di Android atau Apple Store.
Kita dapat memilih 1 dari 10 lokasi vaksinasi. Jelas saja aku pilih yang terdekat dengan rumah, Transmart Cilandak, Jakarta Selatan.
Kita juga dapat memilih tanggal dan jam vaksinasi. Sewaktu hari Minggu, 8 Agustus 2021 aku mendaftar online, slot tanggal sudah penuh sampai dengan hari Kamis, 12 Agustus 2021. Wih cepat banget penuhnya.
Aku pun memutuskan untuk ikut vaksinasi pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021 untuk jam kedatangan pukul 10.00 – 11.00 WIB.
Aplikasi Peduli Lindungi

Jarum jam belum menunjukkan pukul 10.00 ketika aku memarkirkan sepeda motorku di area parkir Transmart Cilandak. Lobby Utama mall belum terlihat begitu ramai. Walaupun ada antrian namun terlihat tidak terlalu panjang.
Ternyata antrian itu adalah antrian untuk masuk ke dalam Transmart. Ternyata ada prosedur baru bagi pengunjung yang ingin memasuki area mall.
Para pengunjung harus mengunduh aplikasi PeduliLindungi dari Google Playstore atau App Store. Setelah mengunduh dan mendaftar di aplikasi tersebut, para pengunjung diharuskan menscan QR Code Check In ketika masuk ke dalam mall.
Hal yang sama harus dilakukan ketika pengunjung akan keluar mall, menscan QR Code yang ada di dekat pintu keluar.
Jadi yang tidak bawa atau tidak punya ponsel nggak bisa masuk mall dong? Waduh…
Hanya butuh 45 Menit untuk Vaksin
Lokasi vaksinasinya ada di lantai 2. Walau sudah ada pengunjungnya tapi suasana mall tidak begitu ramai seperti biasanya, padahal bulan puasa lalu keluarga besarku sempat mengadakan buka puasa bersama di salah satu resto di lantai 1.
Dan saat itu suasananya cukup ramai dengan pengunjung. Apalagi playground anak-anak yang ada di lantai 3.
Ketika datang di starting point vaksinasi kita akan ditanya apakah ini vaksin pertama atau kedua oleh seorang petugas. Gunanya untuk memisahkan antrian daftar ulang, untuk daftar ulang kita harus sudah mengisi formulir kesehatan yang telah dikirimkan lewat email sebelumnya. Dan jangan lupa untuk membawa foto kopi KTP.
Antriannya tidak lama.
Sehabis antri di meja pertama aku pun mendapat nomor 512. Wih, berarti sepagi ini sudah 512 orang yang sudah antri untuk menerima vaksinasi?
Langsung antri ke meja kedua. Di meja ini, data yang kita daftarkan online akan dicocokkan kembali oleh petugas yang ada. Supaya cepat, siapkan e-ticket pendaftaran yang ada QR Codenya, jadi langsung di scan oleh petugasnya.Di isni juga tidak begitu lama antrinya.
Dan aku pun langsung diarahkan ke meja screening kesehatan. Untuk check tensi darah dan menjawab pertanyaan seputar kesehatan kita.
Alhamdulillah tensiku 140/80, masih bisa untuk divaksin. Tentu saja timbul pertanyaan mengenai penyakit diabetesku. Untuk hari Sabtu itu gula darah sewaktuku berkisar di angka 153 mg/dl, dan masih diperbolehkan lanjut untuk vaksin. S
Pindahlah aku ke antrian vaksin di meja no. 1, meja khusus untuk mereka yang baru vaksin dosis pertama. Untuk dosis pertama vaksin AstraZeneca adalah 0.5 ml. Sebelum divaksin aku diberitahu apa yang harus dilakukan bila setelah vaksin timbul demam, sakit kepala, badan sakit dan lain-lain.
Jarum suntik itu menembus kulit lengan kiriku, rasanya ya seperti disuntik. hahahahaha
Selesai disuntik aku pun diarahkan ke tempat untuk mengambil kartu vaksinasi. Kartu ini jangan sampai hilang yah, karena harus dibawa ketika vaksin dosis kedua. Jadwal vaksin dosis keduaku jatuh pada tanggal 6 November 2021. Nanti akan ada SMS reminder. Untuk lokasi vaksin bisa di mana saja.
Dari antri di meja pertama sampai dengan menerima kartu vaksin hanya membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit. Cepat yah?
Efek Samping Yang Kurasa
Sama seperti yang diterangkan oleh petugas yang melakukan vaksin, sore harinya tubuhku mulai terasa hangat-hangat kuku. Hahahaha.
Seperti orang yang lagi meriang, Selain meriang aku pun merasa nafas menjadi pendek, dan cepat sekali merasa lelah.
Untuk mengurangi efeknya aku pun minum paracetamol seperti yang dianjurkan. Meriangnya terus berlanjut sampai dengan hari Senin.
Senin pagi aku sedikit terkejut ketika berkaca, mukaku bengkak-bengkak. Waduh, efek samping apa ini yah? Hal ini membuatku harus pergi ke dokter untuk menanyakan hal ini pada sore harinya. Kata dokternya sepertinya alergi dengan zat pembawa vaksinnya, dan bisa berlangsung selama 2 minggu.
Haduuuh.
Untungnya, bengkak pada mukaku sudah mulai berkurang hari ini, Kamis 19 Agustus 2021.