Yang Hilang di Ramadhan 1441H

Yang Hilang di Ramadhan 1441H 2
Gambar oleh Mila Okta Safitri dari Pixabay

Marhaban yaa Ramadhan.

Ramadhan 1441H akan jatuh esok hari, Jum’at 24 April 2020 (berdasarkan sidang isbat pemerintah).

Ramadhan 1441 H akan berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya itu yang aku rasakan.

Yang Hilang di Ramadhan 1441H 3

Kenapa sih berbeda?

Saat ini pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk provinsi DKI Jakarta kembali diperpanjang hingga tanggal 22 Mei 2020. Dan mulai besok (24 April – 31 Mei 2020) juga mulai berlaku larangan untuk mudik atau pulang kampung.

Jadi arus orang dari dan ke wilayah Jabodetabek akan dibatasi entah itu lewat darat, air dan udara. Entah nanti akan ada penutupan akses jalan keluar wilayah Jabodetabek, atau pembatasan arus kendaraan saja.

Yang Hilang di Ramadhan 1441H 4

Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

(QS. Al-Baqarah:183)

Apa saja yang berbeda dengan Ramadhan 1441 H?

Yang pasti suasana ibadah di wilayah DKI Jakarta tidak akan seperti tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Ramadhan sudah keluar himbauan untuk tidak melakukan shalat Jum’at untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Hal yang sama juga berlaku untuk ibadah Ramadhan.

Tidak Ada Shalat Tarawih Berjamaah di Masjid/Mushola

Sesuai dengan himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk tidak melakukan shalat berjamaah di masjid/musholla.

Di tempat tinggal kami pun, masjid ataupun musholla tidak terdengar menggelar shalat tarawih malam ini. Hanya terdengar adzan berkumandang sebagai penanda sudah masuk sholat Isya.

Tidak ada Itikaf

Masjid atau musholla biasanya akan ramai dengan beragam kegiatan selama bulan Ramadhan. Namun ramadhan 1441H kali ini tadarus, tilawah, pesantren kilat anak-anak, itikaf termasuk yang juga dihimbau untuk tidak diadakan pada ramadhan tahun ini.

Yang membuat tidak terdengarnya suara lantunan ayat-ayat al-Quran dari dua musholla yang ada di dekat rumah.

Mungkin Tidak ada Penjual Takjil

Mungkin yah.

Sebab walau PSBB di Jakarta masih berlangsung, beberapa rumah makan atau warteg masih tetap buka seperti biasanya. Bahkan beberapa warung makan masih melayani makan di tempat.

Semoga masih ada yang jualan takjil. Kita lihat besok saja ketika sudah mulai berpuasa.

Update : Ternyata masih banyak yang jualan takjil. 😀

Tidak Ada Ngabuburit

Ngabuburit adalah kegiatan menunggu adzan maghrib. Bisa diisi dengan jalan-jalan, mencari takjil, bercengkrama, atau mengikuti pengajian/kajian di masjid

Dan semuanya saat ini dibatasi dengan adanya PSBB di wilayah Jabodetabek.

Kecuali yang tetap mbandel.

Ya, masih banyak masyarakat yang mbandel di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini.

Sudah dihimbau kalau keluar rumah harus menggunakan masker, tetap saja banyak yang tidak memakai masker. Atau diminta untuk menjaga jarak, ya tetap saja banyak yang berkerumun.

“Sakit/Mati itu urusan Tuhan.” kata mereka bila diingatkan.

Bukber?

Hmmm.

Rasanya kebiasaan buka bersama (bukber) di ramadhan tahun ini akan berkurang. Akan lebih banyak buka bersama dengan keluarga di rumah.

Atau buka bersamanya menggunakan aplikasi video conference saja. 😀

Kami sekeluarga sih mengikuti anjuran pemerintah untuk #dirumahaja atau #stayathome selama wabah Covid-19 masih berlangsung.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1441H.
Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah Subhana wa Ta’ala

Tinggalkan Balasan

*